Wednesday, July 23, 2014

Wardah Exclusive Lipstick










Berhubung lagi campaign gerakan cinta produk Indonesia, kali ini Saya mau review sedikit lipstick Wardah. 

Lipstick favorite Saya adalah Sari Ayu Geulis 3. Karena warnanya pas banget untuk kulit Saya yang tingkat gelap terangnya nanggung :D. Selain itu harganya juga sangat bersahabat. Sekitar Rp 35.000,-. Tapi beberapa waktu yang lalu Saya kesulitan mendapatkan si Geulis ini. Sudah ke Pasaraya Blok M dan Sarinah tapi nihil karena stock sedang habis.


Akhirnya Saya lihat-lihat lipstick koleksi Wardah. Wah.. Ternyata warnyanya lucu-lucu. Saya coba dibibir, warnanya mampu menutupi lapisan bibir dengan sempurna. Akhirya pilihan Saya jatuh ke Exclusive Lipstick warna Golden Coral. Harganya bersahabat, Saya lupa harga persisnya yang pasti dibawah Rp 50.000,-. 


Foto paling atas, lipstick yang rata itu Sari Ayu Geulis 3. Yang baru tentu saja Wardah Exclusive Lipstick Golden Coral. Sama persis kan warnanya.

Foto Saya dengan baju pink, Saya pakai Wardah. Foto dibawahnya Saya pakai Sari Ayu.


Wardah ini enak banget. Selain warnanya awet, dibibir juga lembut. Pernah coba tanpa pakai lipbalm dulu, bibir tetap lembab. Recommended banget Wardah ini. Produk Indonesia dengan harga murah dan kualitas bagus.


Monday, July 14, 2014

Pemilu 2014


Sumber foto: Liputan6.com


Sepertinya pemilu 2014 ini lebih meriah daripada pemilu-pemilu sebelumnya. Mungkin karena pengaruh menjamurnya pengguna social media juga, sehingga menjadikan ini sebagai salah satu cara promosi para calon presiden. Tambah seru lagi, Capres tahun ini hanya 2 kandidat. Prabowo dan Jokowi. Seakan-akan soal pilihan ganda, hanya 1 jawaban yang benar, yang 1 lagi salah.

Pemilu 2014 ini pertama kali Saya ikut nyoblos. Seharusnya ditahun 2009 lalu Saya sudah bisa ikut nyoblos tapi Saya memilih Golput. Begitu juga pemilu legislatis April 2014 lalu, Saya memilih golput.

Saya hampir tidak pernah memposting di social media tentang pemilihan Capres kali ini. Semua orang begitu ramai, tak jarang menjatuhkan kandidat Capres lainnya. Kenapa Saya memilih diam? Saya sudah punya pilihan. Dan Saya memilih Jokowi. Saya mempunyai alasan sendiri kenapa memilih Jokowi, karena Saya pikir Indonesia perlu dipimpin oleh orang baru. Prabowo memang sudah berpengalaman di dunia politik. Tapi Saya tidak mau ikut-ikutan para pendukung lainnya yang begitu fanatik pada para kandidat Capres.

Saya tidak mau terlalu mengelu-elukan Jokowi walaupun Saya memilih beliau. Karena Saya tidak mau kecewa nantinya jika ternyata Jokowi tidak sesuai dengan harapan Saya lalu Saya berbalik menghujat beliau. Cukup pengalaman pemilu tahun 2009 lalu, dimana semua rakyat begitu besar mendukung SBY. Ternyata beliau tidak seperti yang kita harapkan pada waktu itu, lalu rakyat menghujat beliau.
Jokowi memiliki program-program yang bagus. Dan dimata masyarakat dia begitu sempurna. Tapi bagi Saya tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti bisa melakukan suatu kekhilafan sebaik apapun orang itu.

Saya juga tidak pernah menjelek-jelekan Prabowo. Walaupun mungkin dia memiliki sejarah yang kelam. Tapi tak adil rasanya jika kita menghakimi beliau tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dan bukan berarti jika masa lalu Prabowo kelam, dia tidak memiliki sisi baik.

Masyarakat berasumsi jika Prabowo menang, maka era Orde Baru akan terulang. Apa benar? Menurut Saya intelektualitas masyarakat Indonesia saat ini sudah lebih baik daripada masa itu. Jika Prabowo berbuat demikian, tak mungkin rakyat akan diam, justru dia yang harus takut dengan rakyat. Jadi ketakutan masyarakat jika Prabowo menang maka Orde Baru akan terulang, itu bukan suatu alasan yang kuat menurut Saya.

Sebagai masyarakat yang bermatabat, janganlah kita berlebihan dalam mengagumi seseorang. Dukunglah sewajarnya. Dan siapapun yang menjadi presiden Indonesia selajutnya nanti, Saya hanya bisa ikut membantu memantau jalannya pemerintahan dengan berkontribusi sesuai dengan kemampuan yang Saya miliki. Siapapun presidennya, Saya terima. Siapapun presidennya, Semoga dia bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik.

-Salam Damai-

Sunday, July 13, 2014

New Hollywood Darling

Ada beberapa aktris baru yang siap meramaikan perfilman Hollywood. Pada umumnya karir mereka bermula dari film-film Indie yang tayang di festival international. Contohnya Jennifer Lawrence. Peraih Oscar 2013 for the best actrees tersebut, pertama kali Saya lihat di film Like Crazy (2011) besutan sutradara Drake Doremus. JenLaw pada waktu itu hanya mendapatkan peran kecil dan sangat minim dialog. Pada umumnya aktris-aktris baru ini sangat berkarakter. Itu salah satu faktor mencuri perhatian para pelaku perfilman Hollywood. 

Dibawah ini beberapa aktris versi Saya yang akan menjadi New Darling Hollywood.

1. Emily Browning


Pertama kali Saya melihat akting aktris Australia ini di film Sleeping Beauty (2011). Dia sangat berani di film ini. Emily tampil tanpa busana sehelai benang pun. Kulit pucat menjadi ciri khasnya. Mengingatkan kita pada Mia Wasikowska. Lalu dia muncul pada film Summer In February (2013). Mungkin film komersil terbesarnya adalah Pompei. Sayang filmnya tidak laris.

2. Katie Chang

Tak dapat dipungkiri wajah-wajah Chinesse juga sedang diincar di industri Hollywood. Katie Chang pertama kali Saya lihat aktingnya dalam film The Bling Ring karya Sophia Copolla yang premier di Cannes tahun 2013. Lalu film dia selanjutnya A Birder's Guide To Everything. Menurut Saya akting dia tidak terlalu menonjol. Tapi dia memiliki wajah yang berkarakter. Harus memoles keahlian aktingnya lagi.

3. Felicity Jones


Dia menyabet award The Best Actrees di Sundance Film Festival tahun 2011 dalam film Like Crazy. Lalu ditahun 2013 dia bermain dalam film Breath In. Sepertinya dia aktris kesayangan Drake Doremus. Felicity sepertinya agak pilih-pilih peran. Film terbarunya adala The Invisible Woman. Akting Felicity memang bagus. Dia perlu agent agar mampu menjualnya sehingga bisa menyusul Jennifer Lawrence untuk mendapatkan Oscar.

4. Shailene Woodley


Shailene sedang berkibar karirnya. Pertama kali Saya lihat acting dia dalam film The Spectacular Now film indie karya James Ponsoldt. Lalu tak lama dia muncul di Divergent sebagai pemeran utama. Ditahun ini dia juga mendapatkan peran utama di film The Fault In Our Stars. Wajah yang cantik, akting memukau (dan agent yang pandai menjual) benar-benar perpaduan sempurna. Saya rasa dia yang karirnya paling cepat menanjak dibanding 3 aktris lainnya yang Saya sebut diatas.