Tuesday, July 26, 2016

[Review] Pureit



Saya ini dari kecil emang ga dibiasakan minum air galonan komersil. Saya minum air yang dimasak. Hehehe.... Kuno banget yaaa.... Dan ini jadi kebiasaan sampai sekarang. Saya ga terlalu pusing harus minum air komersil. Air yang Saya minum ya air yang berasal dari tempat tinggal Saya. Pasti kalian ada yang bertanya, "Emang bersih?". Nah, ini buktinya Saya sehat-sehat saja. Dan Saya punya kepercayaan kalau kita minum dari air yang berasal di tempat kita tinggal, akan membuat kita merasa lebih menyatu dengan lingkungan. Saya juga ga tinggal dilingkungan yang kumuh kok. Syukurnya dari dulu Saya selalu dapat tempat tinggal yang banyak pohonnya dan sumber airnya bersih.

Sejak  kost, untuk kebutuhan air minum, Saya selalu masak air. Sampai pada akhirnya merasa nggak praktis aja. Apa beli dispenser saja? Tapi atas nama pengiritan dan mikir nanti bakalan ribet mesti angkat-angkat galon dan narik-narik colokkan, Saya mengurungkan niat. Saya kepikiran untuk beli Pureit. Tagline minum langsung dari air keran terus mengiang-ngiang ditelinga Saya. Dan pakai Pureit juga sesuai dengan Frugal Lifestyle. Irit dan Go Green karena mengurangi pemakaian listrik dan pemanas air. Langsung Saya pergi ke Hypermarket dan beli satu yang tipe Classic 9liter warna merah marun, biar matching sama color ambiance kamar Saya. Hehehe. Pada tahun 2014 Saya beli 600 ribu lebih.


Sampai hari ini berarti sudah hampir 2 tahun Saya menggunakan Pureit. Jadi kalau mau bikin minuman panas, Saya mengandalkan ketel listrik. Jadi ga ada tuh drama-drama kehabisan air galon di warung. Hahahaha. Selama 2 tahun itu Saya baru sekali mengganti Germkill Kit. Germkill Kit bawaan dari Pureit waktu beli untuk pemakaian Saya yang tinggal sendiri ini cukup untuk 1,5 tahun. Pemakaian air Saya setiap harinya sekitar 10 gelas.

Nah, kali ini Saya mau cerita saat Saya mengganti Germkill Kit. Saya beli waktu itu harganya satu paket 180 ribuan. Terus Saya juga beli saringannya seharga 20 ribu (saringan dijual terpisah). Saat mengganti germkill kit ini, Saya juga harus membersihkan bagian dalam Pureit. Tapi tidak boleh menggunakan sabun. Saya menggunakan lap basah dan lap kering. Cara ganti germkill kit ada terlampir lengkap didalam kardusnya.


Tapi Saya sempat merasa kesulitan saat mengganti Germkill Kit ini. Saya perlu mengeluarkan tenaga yang cukup besar untuk mengganti setiap bagian germkill kit. Tapi bukanya juga mesti hati-hati sekali karena body Pureit yang agak ringkih. Pantas saja hampir disetiap halaman petunjuk ditulis "Anda harus menggunakan sedikit tenaga". Saya sampai curhat di facebook. Hehehe.



Untuk Saya yang tinggal sendiri, hemat pemakaian Pureit tidak terlalu terasa ya... Mungkin berguna sekali untuk yang berkeluarga. Saya hanya perlu menyiapkan budget tahunan untuk memberi Germkill Kit. Terakhir Saya cek harganya sudah 200 ribu lebih. Yasudahlah yaaa.... Kita kalo ke mall bisa habis lebih dari itu :P.
So far Saya happy dengan Pureit dan akan terus memakainya :)

No comments:

Post a Comment