Saturday, April 15, 2017

Behind The Scene Webseries PDKT



Sesuai janji Saya di postingan bulan lalu, Saya bakalan cerita proses produksi webseries PDKT by Alfamart. PDKT ini adalah project pertama Saya di tahun 2017. Walau media tayangnya untuk youtube bukan berarti proses kerjanya lebih mudah dan murah. Karena yang namanya produksi film akan melibatkan banyak orang dan peralatan. Kali ini Saya bekerja dibawah bendera Nation Pictures. Salah satu production house di Jakarta yang sudah membuat film-film terbaik, diantaranya Rumah Dara, Claudia Jasmine dan Mari Lari. Saya selalu berkomitmen akan selalu membuat film yang bagus secara production value. Dan Saya bersyukur sekali team Nation Pictures juga memiliki komitmen yang sama. Walau ini 'hanya buat youtube' , tapi orang-orang yang terlibat didalamnya sudah memiliki pengalaman di film.

PDKT ini ide ceritanya dari Paul Agusta, salah satu filmmaker hits di Indonesia. Scriptnya di tulis oleh Monji Atmodjo. Proses kreatif ini cukup singkat yakni kurang dari 1 minggu dapat approval dari pihak Alfamart, Kami sudah mulai bergerak untuk masuk ke Pra Produksi. Proses ini berjalan hanya 1 minggu sebelum syuting day. Kebayang dong gimana ribetnya. Mulai dari susahnya ngajak talent casting supaya datang langsung sampai orang sound yang tiba-tiba ga bisa ikut syuting karena pendarahan gigi. By the way, untuk proses casting ini cukup unik. Ternyata anak-anak jaman sekarang maunya cuma kirim video. Ga kayak waktu jaman Saya masih suka ikut casting, pasti antrian akan mengular di perkarang kantor. Dan.... Talent itu baru lock di H minus 2 syuting day. Terpilihnya pemain-pemain itu: Alya Putri, Ajun Perwira, Cindy Nirmala, Mike Ethan, Endy Arfian, Niken Ayu dan Stella Cornelia. Saya angkat topi untuk dept. casting, Mbak Nuni dan asistennya, Jojo. Berkat mereka kita bisa dapat pemain yang glam.



Yang namanya kericuhan saat Pra Produksi bahkan sepanjang produksi adalah hal yang sangat wajar. Saya sih ga mau dibawa stress dan memilih diam sejenak untuk mencari solusi. Jadi Saya tidak merasa terbebani, nikmati saja prosesnya. Akhirnya tiba hari syuting. Syuting interior kita ada di kafe Bangi Kelapa Gading Boulevard. Tempatnya cantik, instagramgenic deh. Seharin kita disana. Pada malam hari kita pindah ke Alfamart yang ada di sebelahnya lalu beranjak ke Ancol.

Ada drama saat kita syuting di Ancol. Kita disamperin sama pihak keamanan Ancol lengkap dengan mobil patrolinya. Padahal kita sudah bayar dan punya izin. Haduh....Kapan ya bisa syuting dengan nyaman di Jakarta tanpa mesti di palakin dan di kerecokin. Kita bayar ga murah lhooo. Ini diantaranya foto-foto behind the scene.


Menepi dulu dari set. Kopi mana kopi. Ini sutradaranya namanya Delon Tio


Foto diatas adalah take pertama dihari itu.Diperankan oleh Endy Arfian dan Alya Putri untuk Episode ke-3. Saya pertama kali ketemu Endy waktu dia masih umur 9 tahun kalau ga salah, waktu itu dia main di film layar lebar The Perfect House. Anak ini memang jago banget actingnya. Untuk PDKT kali ini, dia berhasil bermain 1x take untuk satu scene dengan pengambilan gambar sekitar 10 menit tanpa cut. Gila banget ini anak. He will be the big star. Semoga terus konsisten ya, Dek.... Bagus banget kamu tuh actingnya. Alya Putri juga oke actingnya. She's so adorable dan nyantai banget anaknya. Stella Cornelia dan Mike Ethan juga bagus actingnya. They are so quick to transform for the characters. Padahal Endy dan Stella ga sempat ikutan workshop karena jadwal yang padat banget.

Proses Dubbing untuk tambahan

Total pengerjaan webseries PDKT pas satu bulan. Fiuuuh bener-bener challenging. Walau ada dramanya, Saya jadikan pelajaran saja untuk project kedepannya. Yang pasti Saya harus selektif lagi untuk hire crew. Harus yang benar-benar profesional. Kalian bisa nonton 4 episode webseries PDKT di youtube. Ditunggu komentarnya :) Dan kalian bisa tanya-tanya ke Saya soal filmmaking.





Friday, April 14, 2017

[Review] Lipstick Matte Anastasia Beverly Hills Dolce




 Teman Saya, Chevy, lagi ada di Indonesia bulan ini. Dia bawain Saya oleh-oleh diantaranya lipstick Anastasia Beverly Hills. Brand ini jarang ada di Indonesia, tahu gitu nitip banyak trus dijualin lagi ya. Hehehehe. Saya waktu itu memang request untuk warna nude. Karena Saya lagi bosan pakai lipstick dengan nuansa pink. Belakangan Saya memang lagi agak males dandan. Kadang cuma pake pelembab dan lipstick kalau mau keluar rumah. Saya juga lagi tergila-gila dengan no makeup make up. Pengen lebih natural aja sih.

Lipstick Anastasia Beverly Hills ini bentuknya lipcream dan ini pertama kalinya Saya  pakai lipcream. Agak-agak katro sih. Soalnya kalau salah pulas, bibir malah kelihatan jontor banget. Jatuhnya jadi ga seksi kayak Kendal Jenner. Apalagi bibir Saya memang tebal. Akhirnya Saya belajar cara pakai lipcream supaya tangan lebih luwes saat memulasnya ke bibir. Jadi kuasnya Saya peperkan dulu di leher botolnya supaya lipstick yang terambil lebih sedikit, jadi lebih gampang dipulas dibibir. Lipcream Anastasia Beverly Hills lumayan cepat kering. Dan untungnya lipcream ini sekali pulas sudah langsung bisa menutup warna asli bibir. Jadi lipstick ini cocok buat orang yang bibirnya gelap seperti Saya.

Untuk warnanya gimana? Karena pigmented banget, lipstick Anastasia Beverly Hills ga akan nyampur warnanya dengan warna bibir. Dan untuk shade Dolce ini, warnanya lebih ke coral. Kalau kalian kulitnya putih, jatuhnya masih bisa nude. Tapi kalau di Saya yang berkulit olive, warnanya jadi agak pink walau masih natural jatuhnya. Ini perbandingannya dengan warna-warna lipstick Saya.



 Tapi Saya sepertinya kurang cocok pakai lipstick matte seperti ini. Karena bibir Saya teksturnya banyak garis-garis halus. Jadi terkadang setelah beberapa jam lipsticknya seperti terlihat retak. Padahal Saya sudah pakai lipbalm. Dan karena matte, kalau mau touch up, harus dihapus sempurna dulu lipsticknya. Ga bisa langsung timpa. Anastasia Beverly Hills ga bikin bibir kering. Staying power nya lumayan tapi kalau makan makanan berminyak bisa langsung hilang. Harga lipstick Anastasia Beverly Hills ini $20.


Saya suka sih sama lipstick ini. Walau warnanya ga beda jauh sama lipstick-lipstick Saya yang lain. Saya sebenarnya pengen lipstick yang agak berwarna coklat dengan sedikit pink. Saya pernah coba Wardah Lipcream no. 11 dan cocok warnanya dengan kulit Saya. Warna nude tapi ga bikin kelihatan kayak lagi sakit. Mungkin lain waktu Saya mau beli Wardah lipcream no. 11