Tuesday, February 13, 2018

Me and My Dad


Papa adalah satu-satunya orang tua kandung yang masih Saya miliki sampai hari ini. Mama Saya meninggal saat Saya berusia 8 tahun. Sejak itu, Saya tidak tumbuh atau diasuh oleh Papa. Saya berpindah-pindah dan hanya berjumpa dengan Papa sesekali. Setahun setelah Mama meninggal, Papa menikah lagi dan setahun kemudian Kami tinggal bersama. Sayang, harapan Saya untuk tinggal bahagia bersama orang tua kandung tidak terwujud. Kecemburuan orang baru yang hadir dalam hidup Kami, membuat hubungan Saya dan Papa berjarak tanpa kita sengaja. Sampai pada akhirnya, hubungan Kami benar-benar berjarak.

Saya dan Papa hampir tidak pernah akur. Kami tidak saling memahami. Kami berbeda pandangan hidup. Dan Papa memang orang yang unik, dia bukanlah seseorang yang perasaannya peka. Terkadang Saya membatin, "Mungkin ini yang dulu dirasakan mama". Seiring berjalannya waktu, saat Kami semakin tua, hati Kami melunak. Kami tetap menjalani hidup Kami masing-masing, namun saat ini Kami lebih menerima keadaan, menerima masa lalu tanpa menyalahkan apapun. Kami sadar Kami sama-sama butuh. Saya perlu Papa sekedar mendengarkan walau kadang tak menghasilkan solusi. Dan bagaimanapun, mungkin hanya Saya harapan Papa satu-satunya untuk merawatnya saat dia tua nanti.

Setelah keabsenan kehadiran hubungan ayah dan anak, Saya menyadari, Papa Saya begitu sayang sama Saya. Dia ingin memberikan yang terbaik walau terhalang oleh sesuatu. Dan Saya pun tidak boleh jumawa, bagaimanapun Saya bisa punya pekerjaan bagus karena Papa yang memasukkan kerja saat Saya baru lulus SMK. Saya baru menyadari keberuntungan itu setelah 1 dekade. Apa jadinya jika Papa tidak merekomendasikan Saya pada waktu itu, Saya cuma lulusan SMK. Saya tidak akan ada dititik ini.

Sebesar apapun amarah Saya, Saya tak bisa memungkiri, I have his DNA. Bahkan Kami punya kebiasaan yang sama. I'm not a perfect daughter. Saya rasa walau Saya tidak menceritakan perjalanan hidup Saya diluar, dia tahu dengan sendirinya tanpa harus ikut campur. I believe, parents have a good instinct to their children.

So guys, bersyukurlah jika kalian masih punya orang tua lengkap. Jangan menyembunyikan apapun, karena marahnya orang tua hanya sementara. Dan percuma saja kalian menutup-nutupi, ingat, mereka punya pengalaman hidup dan mereka tidak sebodoh yang kita pikir. Apa kalian tega membohongi orang tua kalian yang sudah bekerja keras supaya kamu bisa memiliki hidup yang lebih baik, yang sudah menyekolahkan kamu sehingga kamu bangga akan gelarmu itu.  We are nothing without them.




Me and My Dad



No comments:

Post a Comment