Bicara soal management, bukan cuma untuk para ekekutif aja. Karena management itu sendiri cangkupannya luas. Hal ini pernah gue bahas di twitter juga. Semua orang harus punya management yang bagus. Dari how to manage time, how to manage money, how to manage our self, how to manage acompany and many more. Tapi ternyata ada lagkah awal untuk bisa mempunyai managemnet yang bagus.
Pertama, tentukan terlebih dahulu tujuannya. Kedua bikin plannya. ini namanya management, menurut Saya. Dan tentu saja, tujuan itu dibuat lebih spesifik lagi, supaya lebih terarah lagi kita melangkah.
Banyak artis yang tenarnya cuma sebentar, kenapa? Managementnya salah. Bisnis flop, rumah tangga berantakan dan lain sebagainya. Unutk jadi artis, banyak cara instan untuk terkenal, tapi jika salah jalan, percuma, berapa bulan kemudian juga hilang. Inilah yang harus di maintance.
Bikin film. Tujuannya apa? Cuma buang uang, atau memang mau menjadi industri atau yang lain? Kalau cuma mau buag uang ya gamoang saja, yang penting film jadi. Kualitas dan keuntungan ga jadi soal. But, we dont got any pride at all!
Faktor yang tidak kalah penting adalah, partner. Kita harus jeli membaca karakter orang. Apalagi di zaman millenium ini, saudara sendiri aja bisa ditipu.
So,,,, Banyak baca dan bertanya supaya diri kita menjadi lebih berkualitas. Cheers :)
Wednesday, December 14, 2011
Thursday, December 8, 2011
"Proyek Idealis?" My Ass!
Sorry if the title too rude.
Kemarin memang gue discuss sama para film maker tentang penurunan jumlah penonton Film Nasional. Dan sempat dibahas juga masalah harga. You know what I mean, karena menurut gue dan juga teman2 lainnya, ada harga ada kualitas. Bikin film itu ga asal jadi. Kebanyakan orang sekarang pada banting harga. Dampaknya? Kualitas itu sendiri. Hal ini sangat berpengaruh terhadap industri kreatif Indonesia.
So para producer, bayar lah dengan layak para kru. Sekarang jika kita bicara soal "Proyek Idealis" dengan beranggapan berapapun bayarannya, yg penting berkarya, ITS TOTALLY WRONG! Sekarang kita gimana mau mengajak para penonton, ya dibalikin aja, kenapa ga sekalian kita kasih mereka nonton gratis? Got the point! Karya tetap harus dihargai! Jangan berlindung pada kata-kata idealis.
Penonton makin sedikit yg ke bioskop, membuat kita para film maker bingung untuk approaching ke investor. Banyak orang yg punya konsep bagus, but bussiness is bussiness. Gimana kita mau buat projection dengan keadaan seperti ini? Para film maker juga sedang bingung, mau gimana lagi memajukan film Indonesia. Harapan kita ya cuma penonton. Makanya sampai ada gerakan #kamiskebioskop.
So, please... Jangan rusak perjuangan kita. bayar karya kita dengan layak. Banyak yg harus dipikirkan seorang producer untuk membuat sebuah film.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Kemarin memang gue discuss sama para film maker tentang penurunan jumlah penonton Film Nasional. Dan sempat dibahas juga masalah harga. You know what I mean, karena menurut gue dan juga teman2 lainnya, ada harga ada kualitas. Bikin film itu ga asal jadi. Kebanyakan orang sekarang pada banting harga. Dampaknya? Kualitas itu sendiri. Hal ini sangat berpengaruh terhadap industri kreatif Indonesia.
So para producer, bayar lah dengan layak para kru. Sekarang jika kita bicara soal "Proyek Idealis" dengan beranggapan berapapun bayarannya, yg penting berkarya, ITS TOTALLY WRONG! Sekarang kita gimana mau mengajak para penonton, ya dibalikin aja, kenapa ga sekalian kita kasih mereka nonton gratis? Got the point! Karya tetap harus dihargai! Jangan berlindung pada kata-kata idealis.
Penonton makin sedikit yg ke bioskop, membuat kita para film maker bingung untuk approaching ke investor. Banyak orang yg punya konsep bagus, but bussiness is bussiness. Gimana kita mau buat projection dengan keadaan seperti ini? Para film maker juga sedang bingung, mau gimana lagi memajukan film Indonesia. Harapan kita ya cuma penonton. Makanya sampai ada gerakan #kamiskebioskop.
So, please... Jangan rusak perjuangan kita. bayar karya kita dengan layak. Banyak yg harus dipikirkan seorang producer untuk membuat sebuah film.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Subscribe to:
Posts (Atom)