Monday, August 27, 2012

Merindukan Hujan

Hujan, bumiku panas sekali belakangan ini. Tapi kamu tak kunjung datang. Barang mampir sekejap untuk melepas dahaga tanah yang mulai kehausan.

Hujan, apa kamu sedang ngambek karena kehadiranmu selalu dikeluhkan? Becek, banjir. Jangan lah kau dengarkan mereka, Hujan. Panas pun mereka mengeluh. Tak pernah benar. Hati mereka yang tidak bersyukur.

Hujan, aku rindu kehadiranmu, yang meninggalkan aroma khas, kesejukan terkadang pelangi dilangit. Tak perlu kau sungkan, jika kau datang aku sudah siapkan sepatu karet agar sepatuku tak cepat rusak karena harus berjalan dijalan yang basah.

Bukan berarti aku benci matahari. Dia berjasa besar membantu para tukang cuci untuk mengeringkan cucian. Dia sangat berjasa dikehidupan muka bumi. Daun-daun dapat berfotosintesis. Memberikan kehangatan. Walau dia terkadang seperti marah, menciptakan udara yang kering.

Hujan atau terik.
Aku suka keduanya.
Kami membutuhkan keduanya.
Tapi kali ini, mampirlah barang sebentar hujan. Aku sudah siapkan selendang, dan susu panas untuk menghangatkan tubuhku jika kamu datang


Sent from BlackBerry® on 3

Holiday is Over

Alhamdulilah... Hari pertama kembali bekerja setelah libur Idul Fitri selama 10hari lancar-lancar saja. Tidak ada 'main urat'. Memang seharusnya seperti itu. Segala sesuatu harus dihadapi dengan kepala dingin. Tentu semua akan menjadi lebih nyaman. Semoga hari-hari kedepannya bisa terus seperti ini. Karena bekerja dengan hati itu nikmatnya luar biasa. Banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik belakangan ini. Memperkaya kualitas diri. Sepatutnya kita menyebarkan energy positive :)

Selamat berkarya :)

Sent from BlackBerry® on 3

Saturday, August 25, 2012

Nostalgia at K 96

I was so glad. Kemearin gue nostalgia ke salah satu tempat yang menjadi bagian terindah dalam hidup gue. Gue main seharian di kantor lama, di head office 21 cineplex. Gue jalan masih agak pagi sekitar jam 10-an. Jalanan Jakarta masih lenggang karena liburan lebaran. Aah... Andai setiap hari seperti ini... :)

Begitu bus yang gue tumpangin sampai di Sarinah dan Gue naik jembatan penyebrangan, gue menarik napas. "Oooh God! I really miss this moment" Gue jalan kaki dari Sarinah menuju Miele. Gue sangaaaat menikmati momen ini. Ingin rasanya gue kembali ke masa itu. Sampai depan pintu gedung B, tercium wangi yang sangat khas. Poster-poster film, terpajang. Lalu gue masuk ke ruangan dulu tempat gue kerja. Seriously, I would cry... I miss them so much. I miss my desk, gue kangen aroma kertas share-share film...

Bercanda-canda. Saat makan siang, gue cari makan di sepajang jalan Wahid Hasyim. Pas balik makan, ternyata ada Ko Ronald juga yang lagi berkunjung. Aaah... Senangnya para ex employee berkumpul hari ini. Tiba saat pulang pukul 5 sore, ramai-ramai gue ikut jalan ke arah Sarinah. Tuhan... Terima kasih aku masih diberi kesempatan untuk mengulang masa lalu... :)


Sent from BlackBerry® on 3

Sunday, August 5, 2012

Fight to Happiness

Setiap manusia yang terlahir didunia ini memiliki hak untuk bahagia. Bahagia adalah hak asasi. Banyak kisah, orang yang harus memperjuangkan untuk memperoleh kebahagiaan. Ada yang berupa materi, kebebasan, apapun itu. Definisi setiap orang untuk bahagia itu berbeda-beda.

Saat Saya men-tweet: "Kebahagiaan itu layak untuk diperjuangkan". Beberapa teman me-retweet. Teman SD Saya membalas, "Kadang kita harus jadi gila dan banyak berkorban untuk itu.

Ya, banyak sekali rintangan untuk mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Dilematis harus menentang keinginan orang tua untuk memaksa kita sesuai dengan kehendaknya, atau harus berani melawan suami yang otoriter. Ya... semua sulit.

Saya tidak bermaksud untuk menyuruh melawan terhadap orang tua atau suami (yang tertulis dalam tulisan ini). Saya hanya menceritakan sesuai realita. Setiap orang mempunyai caranya masing-masing untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Jangan merasa menjadi orang paling malang sejagad raya. Semua orang melewati proses yang berat dan panjang. Bahkan sekalipun Pangeran, kita tidak tahu, apakah dia benar-benar bahagia?


Tapi, satu kunci untuk memperoleh kebahagiaan. Bersyukur.


Selamat mencari kebahagiaan :)