" Business is not always about money. But also charity, empathy, how to make people who work with us happy.
Business is not always use left brain, but also need right brain.
Thats why, businessman is not only profession but also character. "
Saya mengamati beberapa orang disekeliling Saya. Mana yang pengusaha sejati atau pengusaha musiman, Bisnisman bukan sekedar profesi, bukan sekedar menjadi bos. Bisnisman adalah karakter. Karena dalam berbisnis itu tidak melulu soal profit. Memang tujuan orang membuat usaha pasti mendapatkan untung. Tapi banyak yang tak paham bagaimana menghasilkan profit itu.
Saya belajar dari para orang-orang besar. Mereka memiliki strategi agar perusahaannya besar. Terkadang strategi itu tidak melulu sesuatu yang rumit. Banyak pengusaha besar yang beramal. Karena itu dia mendapatkan simpati. Karena sudah mendapat simpati, maka orang tak segan memakai jasa atau produknya. Ya, semakin banyak memberi, semakin banyak pula yang kamu terima. Permah kita lihat pengusaha yang rajin beramal hidupnya menjadi miskin? Coba perhatikan lagi pengusaha yang usahanya cenderung stagnan, mereka terlalu pelit untuk membantu. Mereka hanya berpikir "Untuk apa kita menyumbang? Kita saja dapat profit susah".
Saya punya contoh nyata. Ada seorang editor. Dia termasuk senior di industri film. Dia begitu royal memberikan bantuan filmmaker-filmmaker yang punya budget terbatas untuk mengedit ditempatnya. Pokoknya dia royal sekali. Apakah usahanya rugi? Tidak sama sekali. Job nya ada terus. Walau tak besar tapi stabil.
Dalam bisnis itu diperlukan pula cara berpikir dengan otak kanan. Harus kreatif dan mampu berpikir untuk kedepannya.
Creativity = $ales
Bisnisman yang baik tahu bagaimana menyenangkan orang. Contohnya dia mau memberikan sebuah hadiah walau tak harus mewah untuk relasinya. Dia memberikan reward kepada pegawainnya yang sudah bekerja dengan baik. Hal-hal seperti ini akan menghasilkan loyalitas dari orang-orang sekitarnya. Dan itu baik untuk bisnisnya.
Banyak sekali karakter seorang bisnisman sukses yang bisa kita bahas. Coba sesekali amati karakter dan kebiasaan mereka. Itulah yang membesarkan mereka.