Sebenarnya Saya kurang cocok bikin judul Haul, karena Saya jarang sekali belanja produk-produk baru. Karena Saya orangnya hemat alias medit. Kali ini bikin judul haul karena kebetulan lagi coba produk baru yang belum Saya coba sebelumnya. Produk-produk itu adalah skincare dari Biokos, face scrub Himalaya, kuteks Beauty Story, Cologne Belia dan Biore Pore pack.
Saturday, September 29, 2018
[Haul] Dan Review Biokos 30's Vital Nutrition
Sebenarnya Saya kurang cocok bikin judul Haul, karena Saya jarang sekali belanja produk-produk baru. Karena Saya orangnya hemat alias medit. Kali ini bikin judul haul karena kebetulan lagi coba produk baru yang belum Saya coba sebelumnya. Produk-produk itu adalah skincare dari Biokos, face scrub Himalaya, kuteks Beauty Story, Cologne Belia dan Biore Pore pack.
Friday, September 14, 2018
Mana Yang Harus Didahulukan, Pasangan Atau Karir
Photo by bruce mars from Pexels |
Sebulan terakhir ini, Saya sedang mengerjakan project kantor untuk distribusi film import dari Thailand berjudul "7 Days". Film ini sudah rilis hari Rabu lalu, 12 September 2018 di bioskop Indonesia. Yah, walaupun judulnya 7 Days, tapi project ini cukup bikin hidup Saya tambah intense selama 30 days. Rasanya tuh kepengen ambil liburan 2 minggu, tapi Saya tau diri, pertama tanggal gajian masih lama dan dollar lagi mahal. Kedua, film rilis bukan berarti pekerjaannya selesai. Tetap harus check promo berjalan dan dag dig dug saban pihak bioskop e-mail laporan penonton. Lelah akutu, Kak....
Saat file film 7 Days diterima dikantor, langsung nonton rame-rame dulu di private theater kantor Kami. Jujur ya, saat nonton film ini, teringat kisah hidup (caileee) beberapa tahun yang lalu. 2 karakter utama di film ini, Tan dan Meen, adalah pasangan yang sama-sama punya passion. Tan (Kan Kanthatavorn) adalah chef terkenal yang sangat kreatif menciptakan menu. Meen (Mew Nittha) adalah food critic yang dijuluki lidah emas, hanya mencicipnya sekali, dia bisa tau bagaimana makanan itu diolah dan darimana bahan-bahannya. Sebenarnya Meen adalah seorang chef juga, tapi karena pernah dikritik habis-habisan, dia bantik setir jadi food critic. Dalam hubungan mereka, Meen ingin hubungan yang lebih settle sedangkan Tan masih berambisi mengembangkan karirnya. Sampai suatu hari mereka bertengkar.
Tan dan Meen di film 7 Days |
Konflik Meen dan Tan ini sangat familiar dengan apa yang pernah kita hadapi. Dimana kita harus memilih, pasangan atau karir.
Pasangan dan karir adalah 2 hal yang tak dapat dipisahkan dari hidup kita. Tanpa karir, kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup ataupun passion. Tanpa pasangan, kita tak akan bisa bersandar, walau sekedar a shoulder to cry on. Ehe :D.
2 hal ini adalah bahan bakar. Lalu, apakah keduanya bisa jalan beringingan? Jelas bisa. Asal mau ada effort lebih. Ada 2 hal utama yang perlu dilakukan:
Yang paling penting adalah KOMUNIKASI. Iya, ini harga mati. Ada baiknya sebelum memulai hubungan, kedua belah pihak harus tahu apa yang diinginkan pasangannya. Konflik muncul dan akan mencapai puncaknya saat salah satu pihak dianggap tak diacuhkan. Menjalin hubungan itu ibarat investasi waktu. Hidup itu terlalu singkat jika hanya untuk dihabiskan merasakan hal yang menyesakkan hati. Bicara dari hati-ke hati. Jika pasangan maunya kamu biasa-biasa saja agar ada waktu lebih banyak untuk dia, sedangkan kamu tidak bisa memenuhi ekspetasi itu, lama-lama akan menjadi toxic dalam hubungan. Lebih baik sakit diawal daripada memendam emosi atau hasrat yang perlahan akan menghancurkan diri kita sendiri.
Kalau dalam relationship Saya, pada waktu Kami lebih muda dulu, Kami sama-sama keras kepala dan masih sangat berambisi untuk punya karir bagus. Tidak ada solusi selain memutuskan hubungan. Terlebih saat itu dia di Amerika, Saya di Jakarta. Pada saat itu, Kami punya prinsip, merusak mimpi berarti merusak hidup. Iya, sekeras itu.
Hal kedua yang penting setelah komunikasi adalah, support. Keputusan untuk memilih pasangan tetap ada ditangan kita sendiri. Pasangan yang baik adalah pasangan yang supportif. Diluar sana kita sudah dihadapkan pada kerasnya kenyataan untuk menjalani passion. Jika dia tak supportif bisa dibayangkan lelahnya akan seperti apa. Contoh, saat deadline atau menghadapi klien demanding, tiba-tiba pasangan kamu komplain karena kurang waktu. Akhirnya dengan pasangan timbul pertengkaran, saat bekerja pun jadi kurang maksimal karena adanya gesekan dengan persoalan pribadi yang pastinya akan membuat pikiran bercabang.
Dalam hidup sangat penting untuk bekerja dengan passion. Tanpa itu, kita hanya bagaikan robot. Pergi pulang kerja menunggu gaji. Betapa membosankannya. Orang yang punya passion akan jauh lebih berwarna hidupnya, jadi jauh-jauh deh dicap orang yang membosankan.
Ada 2 hal penting yang jangan sampai salah pilih, yaitu pasangan dan pekerjaan. Dimana sebagian besar hidup kita akan dihabiskan untuk 2 hal tersebut
Subscribe to:
Posts (Atom)