Memang sepertinya Tuhan sudah menggariskan nasib Saya dan Mama. Mama
sepertinya tahu dia tak akan bisa melihat Saya tumbuh besar. Setelah
dewasa Saya sadar, banyak sekali nasihat-nasihat Mama yang sebenarnya
lebih cocok diberikan untuk anak yang usianya lebih besar, bukan usia
anak-anak seperti Saya dulu. Secara tak sadar, Mama sudah menyiapkan
Saya untuk bisa bertahan hidup seorang diri. Tak hanya sekedar nasihat,
tapi juga perilaku yang patut dicontoh dari Mama Saya. Mama Saya itu
bukanlah wanita karir yang memiliki sederet gelar. Dia hanya lulusan
SMP, itupun Saya tidak yakin kalau dia gemilang saat sekolahnya dulu,
karena seingat Saya dia jarang sekali menceritakan masa-masa sekolahnya
dulu.
Ada 3 point penting ajaran dari Mama yang Saya ingat sampai detik ini:
1. Jangan pernah memulai berbuat jahat
Mama itu orangnya ‘nrimo. Namanya kita hidup bersosialisasi, tak
jarang ada beberapa orang yang menjelek-jelekkan Mama. Tapi Mama tak
terlalu memperdulikan mereka. Mama memilih untuk tidak lagi sering
berinteraksi dengan orang itu. Mama juga mengajari Saya bagaimana harus
bergaul. Seringkali Saya diingatkan jika ada yang megajak berantem,
lebih baik mengalah. Saat sudah sekolah, ada beberapa anak nakal. Saya
bertanya kepada Mama kenapa mereka nakal? Mama menjawab, hal seperti itu
tidak perlu diikuti, karena tidak baik, bikin sulit banyak orang.
2. Disiplin
Waktu kecil Saya sudah terbiasa dengan jadwal-jadwal harian. Jam
berapa harus bangun tidur, jam berapa harus mengerjakan PR, jam berapa
harus makan. Tak hanya soal jadwal, tapi juga ketertiban. Misalnya kalau
makan harus di meja makan, kalau habis main, masukan lagi mainan
kedalam box. Memang terlihat remeh. Tapi ajaran ini sangat penting untuk
dimasa depan. Ini mendidik kita untuk lebih punya manner dan organize. Dan disiplin adalah salah satu kunci untuk menjadi sukses.
3. Jaga kebersihan diri dan rumah
Ini sifat yang paling melekat pada diri Mama. Bahkan keluarga besar
Sayapun kagum dengan sifat Mama ini, tak jarang sering membandingkan
Saya dan Mama. Dari dulu Mama orang yang pandai merawat diri. Cara dia
berhias dan berpakaian selalu mendapat acungan jempol. Mungkin ini pula
kenapa Papa jatuh hati pada Mama. Dirumahpun Mama jarang terlihat kucel,
kecuali kalau dia sedang sakit. Sesekali dia suka dandan lengkap dan
menata rambutnya walau hanya dirumah. Saya pernah bertanya, “Ma, ngapain
dandan? Kan kita hari ini gak kemana-mana?”. Jawaban Mama, “Biar Papamu
senang lihat Mama cantik. Kan capek habis kerja”. Ya, Mama Saya memberi
contoh bagaimana menjadi seorang istri yang baik.
Dengan mengingat ajaran-ajaran Mama, Saya tetap bisa merasakan
kehadirannya dalam keseharian. Saya bersyukur Tuhan sudah memberikan
Saya dan Mama quality time. Dan Saya bersyukur memiliki seorang Ibu yang sosoknya bisa
mengisnpirasi
Saya menjadi perempuan yang kuat dan hebat. Waktu kecil Saya adalah
seorang anak manja. Hikmah dari ditinggalkan Mama saat masih kecil
adalah Saya bisa tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan punya visi
kehidupan yang jelas. Karena tak ada yang menuntun, Saya harus cari
sendiri makna kehidupan dan mau menjadi seperti apa kelak dikemudian
hari. Jika Saya tidak mengalami tempaan hidup, mungkin Saya tidak punya
jati diri.Tuhan sudah menggantikan dengan yang lebih baik dari apa yang
telah ia ambil kembali.
Untuk kalian para calon Ibu,
jadilah sosok yang mengisnpirasi untuk keluarga kecilmu. Kita tak akan
pernah tahu berapa lama kita bisa menemani mereka. Jadikan setiap detik
adalah kesempatan untuk memberikan yang terbaik. Bekerja atau tidak,
seorang ibu tetaplah seorang ibu, seorang istri tetaplah seorang istri.
Tak ada yang lebih baik atau buruk. Karena kita tidak bisa
menyamaratakan prinsip hidup seseorang. Bersyukurlah bagi kalian yang
masih terus dihujani cinta kasih dari ibu. Berikan balas jasa kepada ibu
kalian dengan menjadi pribadi yang positif.
Untuk membaca kisah inspiratif lainnya, kalian bisa buka Trivia.id . Ada 3 tulisan favorit Saya, yaitu:
Kita
ini beruntung karena hidup di era digital. Karena kita bisa menyebarkan
inspirasi dengan mudah. Gunakan media sosialmu dengan bijak agar lebih
besar lagi manfaat yang didapat.
No comments:
Post a Comment