Thursday, June 16, 2016

The Conjuring 2, Drama Cinta Segitiga


Dear, Kokoh James Wan



Mungkin saat membaca tulisan ini, Kokoh  sedang asyik mandi uang di kamar. The Conjuring 2 berhasil menjadi film boxoffice. Disekuel kedua, Kokoh lebih fokus mengangkat romansa. Jika semua orang bilang The Conjuring 2 adalah film horor, bagi Saya ini adalah film drama cinta segitiga antara Valak, Ed dan Lorraine. Ditambah dengan camera movement yang melayang sangat indah, sudah dipastikan ini film tentang cinta-cintaan. Camera Movement ini menggambarkan perasaan Valak yang diam-diam jatuh cinta pada Ed Warren.


Kunci menarik perhatian penonton adalah memberikan keseruan di 10 menit pertama. Rasanya Kokoh James Wan sudah tahu tentang hal ini karena dijadikan kuncian di Hollywood sana. Tapi Kokoh berani tampil beda. Kokoh tak perlu berlama-lama, 5 menit pertama cukup untuk menghadirkan rasa penasaran penonton. Seakan kokoh berbicara pada penonton, “Nih.... treatment openingnya udah cantik dan tegang kan? Mau lanjut? Stay there....”.


Menurut gosip yang beredar dikalangan anak twitter bahwa Kokoh dulu kuliah di Binus, pasti pernah memiliki pengalaman dipalak sama anak punk Senayan. Palak itu artinya mengambil secara paksa. Hal ini mungkin mengisnpirasi Kokoh James Wan untuk memberi nama Palak untuk karakter iblis di The Conjuring 2. Tapi dirubah jadi Valak agar terdengar lebih Hollywood. Karakter iblis ini ingin mengambil paksa Ed dari Lorraine.


Valak ini emang rese banget. Waktu itu dia nimbrung nonton TV dan melihat Ed dan Lorraine sedang menjadi bintang tamu di talkshow. Valak jatuh cinta pada Ed. Dalam hatinya dia ingin Ed hidup bersamanya. Tapi bagaimana caranya? Ed tinggal di Amerika sedangkan Valak di Inggris. Dan ditahun 70an belum ada promo tiket murah. Akhirnya Valak menggunakan tubuh Janet untuk menarik perhatian Ed.  Janet kasihan banget. Masih kecil tapi kesurupan terus. Hal ini ga akan terjadi kalau saja Ed peka terhadap kode-kode yang dikirim Valak. Valak sudah hadir kedalam mimpi Ed. Tapi Ed sama sekali ga tergoda. Waktu Ed melukis wajah Valak, Valak udah girang banget. Kali aja kalau Ed melukis dirinya, Lorraine bakal cemburu dan meninggalkan Ed. Valak ga menyerah, persis seperti Ani-ani yang melabrak istri gadunnya, Valak berhasil meneror Lorraine waktu Lorraine sedang astral projection. Usaha keras Valak berhasil membawa Ed dan Lorraine untuk terbang ke Inggris.


Sesampainya di Inggris, Valak masih ga pede menampakkan wujud aslinya kepada The Warrens. Ini iblis udah rese, insecure pula. Ngebelin banget deh. Dia terus menggunakan Janet untuk berkomunikasi. Bahkan terang-terangan dia bilang mau menyakiti Lorraine. Lorraine ga peduli karena dia yakin Ed ga akan jatuh kepelukkan Valak. Lagipula Valak bukan tipe Ed banget. Dandanan Valak itu kalo pake bedak keputihan dan pake eyeshadow model mata rakun. Emang sih tahun 70an belum ada youtube jadi Valak ga bisa belajar tutorial makeup dari para beauty vlogger. Tapi kan dia bisa lihat referensi dari majalah atau TV gitu. Beda banget sama Lorraine yang manis dan anggun.


Walau The Conjuring 2 ini film drama cinta segitiga, tapi ketegangan yang Kokoh James Wan ciptakan sangat intense, berhasil bikin jantung cenat-cenut dan malamnya susah tidur. Mungkin kalau bukan Kokoh James Wan yang direct The Conjuring, hasilnya ga akan sebagus ini karena Kokoh menambahkan treatment horor Asia. Walau Kokoh sudah nge-direct Fast and Farious, di The Conjuring 2 Kokoh ingin bertutur secara Slow and Curious. Bagiku, The Conjuring 2 is just perfect.



No comments:

Post a Comment