Tuesday, September 29, 2015

The Real Relationship



Pagi ini Saya membaca blog seorang teman yang baru saja kehilangan anak pertamanya. Anaknya yang berusia 7 hari meninggal karena gagal jantung.


Teman Saya ini sebenarnya bukan teman akrab. Dulu kita hanya pernah kerja bareng dalam sebuah project video clip. Dia adalah gambaran perempuan fearless. Agak tomboy dan artsy. Saya mengagumi kepintarannya. Selain kecantikannya yang alami. Dimata Saya, hidup dia sangat sempurna. Keluarga yang terpandang, pendidikan bagus, pintar, cantik dan karir yang cukup bagus.


Hingga suatu hari Saya melihat di Facebook nya berita duka cita. Anak pertamanya meninggal. Saya terdiam.


Tiba-tiba dia menghubungi Saya, untuk menemaninya santai di kedai kopi. Saya bukan tipe yang mendramatisir keadaan. Saya peluk dia lalu ngobrol tentang banyak hal. Tiba-tiba dia terdiam. Saya mencoba memposisikan diri sebagai dia. Pasti hal itu tidak mudah. Apalagi untuk seseorang yang mempunyai kehidupan sempurna seperti dia. Ini pasti pukulan besar. Tapi dia bukan tipe orang manja. Dia hadapi kenyataan itu. Dia terlihat sangat tegar. Saya ajak dia ke tempat Saya. Supaya dia bisa relax sedikit. Disanalah dia menangis memeluk Saya.


"Saya pikir hidup Saya akan selalu sempurna", isaknya. Saya peluk dia.

Akhirnya suaminya datang menjemput. Itu adalah kali pertama Saya bertemu dengan suaminya. Saya menilai mereka berdua sangat tegar. Sangat berbeda dengan gambaran anak-anak muda masa kini. Saya berbisik " You have the greatest husband in the world. You are not alone. You have a wonderful family and friends."


Saat itu Saya langsung berpikir. Inilah relationship yang sesungguhnya. Relationship is a journey. Its not only the sweet things. 

Selama ini kita sudah terdoktrin dengan dongeng-dongeng bahwa seharusnya pernikahan atau hubungan selalu indah. Tapi sebuah hubungan yang sesungguhnya bukanlah seperti itu. Tapi saling menguatkan. Mengarungi setiap detik kehidupan.

Jangan selalu menuntut minta dibahagiakan hanya karena kamu merasa kekurangan persediaan kasih sayang. Happiness will get to you when you are feel complete.


And you. Be strong :) 

Sent from Yahoo Mail on Android


Monday, September 28, 2015

Bigger Spirit

I'm not say my life is perfect
No. It is not
I do say i love imperfection of my life
My life is like a roller coaster
Upside down
But it creates who am I today

People judge me
Judge my background
Judge what i'm doing
And I dont care at all about that
Once again
I dont fucking care what people though about me.
But i only have one question
Are they have a bigger spirit than mine?

I dont want to take any shit
If they do it, I will let them to play with themselves shit.

I only can say y'all much better than me
If you have a bigger spirit than mine

Thursday, August 27, 2015

Respect


Kemarin Saya nonton Kick Andy edisi Manusia Transgender di Youtube. Bintang tamunya ada Joy (transgender perempuan menjadi laki-laki), Dena Rachman (transgender laki-laki menjadi perempuan) dan Sam Brodie (terlahir laki-laki, pernah menjadi perempuan lalu sekarang kembali menjadi laki-laki. Semua bintang tamu ini memiliki pengalaman-pengalaman yang unik. Tapi yang paling Saya suka adalah kisah dari Sam Brodie.


Sam Brodie terlahir sebagai anak laki-laki dengan nama Samuel. Lalu saat dia remaja, tragedi menimpanya dan dia dipisahkan dari keluarganya menjadi anak negara. Saat itu dia tinggal di Skotlandia. Sampai suatu hari dia lari dari shelter dan menjadi orang jalanan. Bahkan untuk makan saja dia sangat susah sekali. Sampai dia hanya mengambil sambal tomat lalu dihisap-hisap dengan jarinya. Miris sekali. Hingga suatu hari dia melamar pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga. Dia saat itu sudah berpenampilan menyerupai perempuan. Saat majikannya bertanya, "Siapa nama kamu?" lalu tercetuslah nama "Samantha Brodie". Dia bekerja sebagai baby sister. Sampai suatu hari nasib mengubah hidupnya. Dia menjadi seorang model. Sejak saat itu hidupnya bergelimang harga. Tapi dia tak juga merasa bahagia. Sampai pada akhirnya dia kembali menjadi laki-laki dan pulang ke Indonesia.


Saya melihat hidup Sam Brodie ini sangat berat. Dan Saya juga melihat beratnya hidup 2 bintang tamu lainnya, yaitu Dena Rachman dan Joy. Bisa dibayangkan bagaimana pergulatan batin mereka. Tapi ketiga orang ini tak akan menjadi orang hebat jika jalan hidup mereka mulus-mulus saja. Dan pikiran positif lah yang membuat mereka bertiga menjadi orang hebat.


Jika kita gali lagi kehidupan masa lalu orang-orang hebat, jalan hidup mereka memang selalu melewati rintangan besar. Disitulah Tuhan memberikan contoh pelajaran. Bagaimana kuasa Tuhan mengubah hidup mereka dari orang yang hina menjadi orang yang dihormati.




Sudah selayaknya kita respect sama orang lain. Karena kita tak pernah tahu pengalaman hidup apa yg sudah dia lewati. Terkadang Saya berpikir, orang yang terlalu mudah men-judge, mungkin dia belum pernah merasakan dirinya dititik yang paling bawah. Dan orang yang menindas orang lain adalah orang yang lemah. Karena dia tak mampu melawan pikiran negatif yg masuk kedalam dirinya.


Saya juga kadang merasa sedih saat ada orang yang memperlakukan Saya dengan tak etis. Andai dia tahu apa yang sudah Saya lewati dalam hidup Saya. Tapi tak mungkin hal itu Saya ceritakan. Tapi biarlah kuasa Tuhan yang membalas semuanya. Yang bisa Saya lakukan hanya menikmati proses. Dan Saya sangat percaya, apa yang terjadi pada hidup kita pasti Tuhan punya maksud agar kita belajar menjadi manusia yang lebih baik.

Monday, August 24, 2015

Inside Out





Inside Out. Film karya Pete DocterRonaldo Del Carmen bentuknya memang film kartun. Film kartun identik untuk ditonton anak-anak. Tapi sebenarnya Inside Out ini terlalu berat untuk ditonton anak-anak. Untungnya secara visual film ini tetap bisa dinikmati anak-anak. Anak menonton, bapak atau ibunya merenung. Kira-kira seperti itulah bayangan Saya. 


Inside Out ini film tentang 5 emosi yang dimiliki manusia. Joy, Sadness, Disgust, Angry dan Fear. Secara visual, film ini menggambarkan isi otak manusia dan sistem kerja otak manusia. Dibuat dengan imajinasi yang wow. Kali ini Saya tidak menulis review film ini. Tapi akan sedikit berfilosofi.


Emosi dominan dalam diri manusia adalah Joy dan Sadness. Seiring berjalannya waktu saat manusia tumbuh semakin besar dan banyak peristiwa yang dialaminya akan membentuk karakter emosional orang tersebut. Tapi dalam hidup kita hanya tahu bahagia dan sedih. Kita selalu berusaha untuk bahagia. Selalu berusaha untuk menyebar kebahagiaan. Manusia takut untuk merasakan takut, sedih, marah dan muak. Jika keempat emosional itu muncul, maka emosi bahagia akan secara refleks melawan itu semua. Kesedihan adalah emosional yang akan paling sering dihindari. Karena jika kesedihan datang, maka marah, muak dan takut akan bekerja bersama-sama untuk memperburuk pikiran. Kesedihan memang menyebalkan. 


Tapi kesedihan mempunyai andil sendiri dalam mengatur emosi manusia. Kesedihan akan menyeimbangkan emosi kita yang secara otomatis akan merangsang emosi kesenang untuk bekerja. Tanpa kesedihan maka tak akan ada perkembangan-perkembangan yang akan membentuk karakter manusia. Kira-kira itulah point of view Saya tentang film Inside Out.


Jadi tak perlu kita takut untuk merasa sedih, marah, muak dan takut. Itulah yang akan membuat kita tetap waras menjalani hidup. Nikmati saja perasaan itu. Toh Tuhan sudah menciptakan 5 emosional itu untuk manusia.


Tuesday, July 14, 2015

Tentang Bisnis



" Business is not always about money. But also charity, empathy, how to make people who work with us happy.





Business is not always use left brain, but also need right brain.





Thats why, businessman is not only profession but also character. "




Saya mengamati beberapa orang disekeliling Saya. Mana yang pengusaha sejati atau pengusaha musiman, Bisnisman bukan sekedar profesi, bukan sekedar menjadi bos. Bisnisman adalah karakter. Karena dalam berbisnis itu tidak melulu soal profit. Memang tujuan orang membuat usaha pasti mendapatkan untung. Tapi banyak yang tak paham bagaimana menghasilkan profit itu. 


Saya belajar dari para orang-orang besar. Mereka memiliki strategi agar perusahaannya besar. Terkadang strategi itu tidak melulu sesuatu yang rumit. Banyak pengusaha besar yang beramal. Karena itu dia mendapatkan simpati. Karena sudah mendapat simpati, maka orang tak segan memakai jasa atau produknya. Ya, semakin banyak memberi, semakin banyak pula yang kamu terima. Permah kita lihat pengusaha yang rajin beramal hidupnya menjadi miskin? Coba perhatikan lagi pengusaha yang usahanya cenderung stagnan, mereka terlalu pelit untuk membantu. Mereka hanya berpikir "Untuk apa kita menyumbang? Kita saja dapat profit susah".


Saya punya contoh nyata. Ada seorang editor. Dia termasuk senior di industri film. Dia begitu royal memberikan bantuan filmmaker-filmmaker yang punya budget terbatas untuk mengedit ditempatnya. Pokoknya dia royal sekali. Apakah usahanya rugi? Tidak sama sekali. Job nya ada terus. Walau tak besar tapi stabil. 


Dalam bisnis itu diperlukan pula cara berpikir dengan otak kanan. Harus kreatif dan mampu berpikir untuk kedepannya. 


Creativity = $ales


Bisnisman yang baik tahu bagaimana menyenangkan orang. Contohnya dia mau memberikan sebuah hadiah walau tak harus mewah untuk relasinya. Dia memberikan reward kepada pegawainnya yang sudah bekerja dengan baik. Hal-hal seperti ini akan menghasilkan loyalitas dari orang-orang sekitarnya. Dan itu baik untuk bisnisnya.


Banyak sekali  karakter seorang bisnisman sukses yang bisa kita bahas. Coba sesekali amati karakter dan kebiasaan mereka. Itulah yang membesarkan mereka. 


Tuesday, June 16, 2015

Hidup Sederhana Untuk Masa Depan Bahagia

Terkadang kita suka iri melihat hidup orang lain. Kita selalu berpikir kalau hidup si Anu lebih enak dari kita. Traveling terus, punya barang bagus-bagus and sooo on. Tapi mungkin saat kita ajak orang itu ngobrol dari hati ke hati, dari situ kita bisa sadar kalau hidup orang itu juga punya problem. Sama seperti kita. Bisa lebih berat. 


Jadi apa harus kita selalu berpikir hidup orang lain lebih enak dari hidup kita?


Ada beberapa orang disekeliling Saya yang menjalani hidup terlalu konsumtif. Mengedepankan keinginan daripada kebutuhan. Dulu waktu Saya masih berpikir 'Wah hidupnya enak ya. Saya mah boro-boro beli tas  harga 30 juta. Pake yang harga 1 juta aja udah happy banget'. Tapi ternyata siapa yang tahu kalau hidup orang itu ternyata banyak hutang yang ga tahu kapan lunasnya. Tak punya tabungan. Tak punya tempat tinggal sendiri padahal usia tak lagi muda. Saat ini hidupnya masih bergantung sama orang tuanya. 


Saya langsung  sadar. Saya harus rajin bekerja supaya hari tua Saya tidak merepotkan anak cucu. Saya harus punya tabungan, aset dan investasi. Memang semua itu tak dibawa mati. Tapi dari kita hidup sampai kita mati ada banyak hal yang harus dibiayai. Lagipula kalau kita ada uang, kita akan merasa lebih kuat. Akan banyak orang yang bisa kita bantu. Hidup jadi lebih tenang. Beli barang sesuai kebutuhan saja. Atau jika ingin sesuatu yang lumayan mahal, buat diri kita melakukan sesuatu yang besar dulu sehingga hal yang kita inginkan itu kita jadikan hadiah untuk diri sendiri.


Saya mau mengingatkan teman-teman sekeliling Saya agar tak lupa menabung. Karena ternyata banyak orang-orang yang usianya jauh diatas Saya tapi mereka masih belum punya aset karena hidup terlalu konsumtif. Jangan malas bekerja. Apalagi di era modern ini banyak profesi yang bisa ditekuni asal kita mau berjuang dan terus kreatif.


Wednesday, June 3, 2015

6 Months Go Natural



Jadi tahun ini Saya memutuskan untuk memakai bahan-bahan alami untuk perawatan tubuh. Ga keseluruhan, tapi paling tidak sudah mengurangi konsumsi produk. Gerakan ini diawali karena Saya udah gerah dengan begitu banyak produk ini itu yang menjanjikan ini itu pula. Ya gitulah pokoknya. Ga habis-habis. Dan yang paling ribet, kok step by step nya makin lama makin nambah. Misalnya habis cuci muka harus pake toner, lalu pakai pelembab, lalu pake serum, trus ditimpa lagi dengan sun screen, jangan lupa krim khusus untuk mata. Jadi intinya produk-produk yang dipasaran itu ya pintar-pintar brand manager dan orang-orang iklan aja.


Pertama. Sejak awal tahun Saya memutuskan untuk stop penggunaan shampoo untuk keramas. Waktu akhir tahun Saya potong rambut pendek. Alasannya karena biar kelihatan fresh dan rambut Saya lagi rontok parah. Setelah potong pendek, rontoknya ga berkurang. Bahkan makin menyeramkan. Saya cuma usap rambut aja bisa dapat 5 rambut yang rontok. 
Setelah googling bagaimana mengatasi rambut rontok, Saya tertarik mencoba metode No Poo. Alias no shampo. Jadi Saya totally stop penggunaan produk perawatan rambut apapun. Saya bikin shampo dari 1 sendok makan baking soda yang dicampur segelas air. Terus, rambut jadi ga ternutrisi dong? Kan biasanya shampoo atau conditioner itu mengandung bahan-bahan yang menutrisi rambut. Jadi sebagai perawatan extra, 1 minggu sekali Saya pakai Extra Virgin Olive Oil atau Virgin Coconut Oil yang dibaluri keseluruh rambut dan kulit kepala. Lalu didiamkan kurang lebih 1 jam. Apa dengan cuci rambut dengan baking soda minyaknya bisa bersih? Bisa banget. Jadi saat keramas dan baking soda sudah dibasuh ke kepala, kita pijat-pijat rambut dan kulit kepala. Baking soda ini terasa agak licin kok di kepala jadi mijitnya juga enak. Setelah itu bilas rambut. Kalau mau pake 'conditioner' bisa pake apple vinegar atau cuka biasa yang putih itu. Kira-kira 1 sendok makan dicampur segelas air. Tapi bau cuka ini asem, kalau ga suka, step ini dilewati juga bisa. Baking soda cukup membuat rambut lembut kok, walau ga selembut setelah pakai shampoo (karena shampoo ada bahan silikonnya). Biasanya tengah-tengah minggu Saya cukup keramas dengan air saja. Untuk menghilangkan debu dan keringat. Karena pemakaian baking soda sebagai shampoo, maximal 2x seminggu. Tapi sejak No Poo, kulit kepala ga gatel sama sekali kok. Dan rambut jadi gampang diatur aja. Rambut Saya itu licin banget. Kalau nge-blow (walau udah yang mahal treatmentnya) kena angin sedikit juga bakal turun lagi. Sejak No Poo, Saya bisa curly rambut, hal yang mustahil Saya lakukan waktu masih pake shampoo. Hahaha. Dan yang terpenting, rontok Saya berkurang drastis. Memang tetap rontok karena sepertinya faktor genetic dari mama. No Poo gitu, rambut jadi nggak wangi dong? Iya, tapi ga perlu takut rambut jadi bau. Kalian bisa tambahkan beberapa tetes essential oil saat memakai minyak untuk masker rambut atau kedalam cairan baking soda. Saya suka beli di Batik Keris (harga sekitar 80 ribu), atau merk Bali Alus (harga sekitar 30 ribu). Yang paling bagus itu merk Young Living, tapi agak mahal, diatas 200ribu.

Kedua. Saya menggunakan minyak-minyak alami untuk wajah dan tubuh. No more krim muka, no more body lotion. Dan yang Saya rasakan adalah kulit Saya jadi sangat halus, warna lebih merata dan cerah. Muka juga terlihat lebih fresh. Saat ini favorit Saya adalah EVOO dan Virgin Coconut Oil. Biasanya minyak-minyak ini dipakai untuk dressing salad. Tapi karena sifatnya yang Virgin itu, dikulit jadi enak. Memang kalau yang ga terbiasa, akan berasa sumuk. Solusinya bisa dipakai malam hari sebelum tidur. EVOO dan VCO ini ga bakal ngotorin kain kok. Saya sih pakai siang hari ga masalah. Karena minyak ini kan akan menyerap ke kulit, walau daya serapnya ga secepat lotion.


Memang kedengarnnya aneh. Tapi cara ini sangat murah dan ramah lingkungan. Kebetulan Saya sedang mau menerapkan prinsip consume less atau frugal living. Cara ini juga menyadarkan Saya kalau sebenarnya kebutuhan kita itu sedikit kok. Tapi karena sejak lahir otak kita sudah didoktrin untuk memakai bermacam-macam produk.

Bahkan untuk bersih-bersih rumah, Saya hanya memakai satu produk sabun yang multi fungsi. Bisa buat cuci piring, cuci baju dan lain-lain.

Semoga makin banyak orang yang menerapkan konsep consume less sehingga kita tak lagi menjadi budak produk dan menjadi konsumen yang lebih cerdas.