Tuesday, May 15, 2018

Perempuan Muda Pemberani Bernama Neerja

Neerja Bhanot


Minggu lalu merupakan minggu yang berat untuk bangsa Indonesia. Awal minggu diawali dengan rusuhnya penjara teroris di Mako Brimob yang menewaskan 5 orang polisi. Pertengahan minggu tiba-tiba saja Merapi 'batuk'. Lalu akhir minggu ditutup dengan 5 bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dalam kurun waktu 24 jam.

Karena teror bom dikhawatirkan meluas, Jakarta pun Siaga 1. Dalam kurun waktu itu pula terjadi penangkapan terduga teroris. Ada 1 hal yang membuat hati Kami menjerit. Para teroris sudah memasang wanita dan anak-anak sebagai garda depan. Hal ini ditandai dengan ditangkapnya 2 wanita muda belia berusia awal 20-an yang berencana melakukan penusukkan kepada anggota polisi dan anak-anak yang diajak melakukan aksi bom bunuh diri. Wanita dan anak-anak yang seharusnya menjadi bibit unggul dimasa depan justru dirusak oleh kelompok radikal. Kami pun bertanya-tanya, kenapa hal ini bisa terjadi?

Remaja adalah usia pencarian jati diri. Mungkin mereka kekurangan akses untuk menciptakan jati diri yang berkualitas karena latar belakang keluarga yang kurang mampu mendidik mereka dengan baik. Remaja-remaja labil ini yang dijadikan sasaran empuk untuk di doktrin paham radikal. Paham radikal ini bukan baru tumbuh beberapa tahun ini, tapi sejak 20 tahun lalu. Bahkan di era 80-an sudah ada kelompok radikal namun belum menampakkan diri.

Sayapun teringat sebuah film India berjudul Neerja. Film ini menceritakan tentang kisah heroik seorang pramugari asal India bernama Neerja yang berupaya menyelamatkan 300 lebih penumpang pesawat Pan Am yang dibajak oleh teroris. Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada tahun 1986.

Seharusnya wanita-wanita muda ini menjadi seperti Neerja. Walaupun dia wanita dan masih berusia 23 tahun, dia berhasil mengubah ketakutannya menjadi keberanian demi melindungi penumpang dan para kru pesawat lainnya. Nilai esensi ini yang Saya lihat masih kurang banyak dimiliki wanita muda Indonesia. Kalau saja mereka memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang besar seperti Neerja, kecil kemungkinan mereka dengan mudah menyerap doktrin yang menyesatkan. Mereka justru akan fokus ke hal-hal yang besar dan positif.

Poster Neerja


Neerja pun punya masa kelam. Dia bercerai dengan mantan suaminya yang abusive dan memilih pulang ke rumah orang tua. Sejak itu dia melanjutkan hidupnya dengan bekerja sebagai pramugari. Masa kelam Neerja tidak mengubah dia menjadi orang yang kelam pula.

Masa lalu kita pun tidak boleh menghambat kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Lakukan ini untuk diri sendiri dulu. Karena jangan harap akan menjadi manfaat untuk orang banyak sebelum kita kuat berdiri diatas kaki sendiri.

Perempuan muda Indonesia seharusnya mampu menjadi pribadi yang cemerlang. Usia 20-an harus digunakan untuk pengembangan diri. Arahkan hidup kita mau menjadi seperti apa di 5 tahun kedepan. Berkarya dan bekerja lah dengan baik. Hidup ini adalah tentang memberikan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Jadikan waktumu produktif karena ini adalah masa emas kita.

Tugas kita semua saat ini adalah menjaga dan mendidik wanita dan generasi penerus agak tidak terhasut oleh hal-hal buruk. Jadikan media sosial kita menjadi sarana untuk membangkitkan hal positif. Saya rasa disaat seperti ini akan sangat tepat untuk diadakan nonton bareng film Neerja agar para wanita muda dapat  memetik pelajaran, semangat dan keberanian dari film ini.




No comments:

Post a Comment