Sunday, October 7, 2018

Crazy Rich Asian, Lebih Dari Sekedar Romcom

crazyrichasians
Crazy Rich Asians,


 Awal mula tertarik nonton film Crazy Rich Asians karena pacar yang merekomendasikan. "You have to watch it! You absolutely gonna love it!". Awalnya tidak kepikiran akan nonton, karena Saya sendiri belum pernah baca bukunya. I know some people are crazy about it, tapi masih belum segitunya penasaran sampai pada akhirnya pacar begitu menggebu-gebu rela nonton 2 kali demi nemenin Saya nonton. Saya nonton show pertama dan studio hampir penuh. Sisanya, sold out! Apakah the real crazy rich asians bought the the tickets? Yang pasti, hype is REAL, pemirsa.



Dalam waktu 5 menit pertama, Saya langsung jatuh cinta. I know this is gonna be a great story movie. My heart just pumping. Kuddos to Adele Lim yang sukses mengadaptasi novel kedalam screenplay! Selesai nonton film ini, Saya menangis karena saking bagusnya. Bagus disini adalah dari segi cerita. Bukan sekedar megah. Jika bicara megah, film Hollywood mana yang ga megah? Dan Saya paham kenapa pacar suka sekali film ini. We are just falling in love with the strong characters.

crazyrichasians

Menurut point of view Saya, kenapa Crazy Rich Asians bisa menjadi hype adalah mereka berhasil menciptakan likable character dan hampir related dengan cerita orang kebanyakan. Apalagi karakter utama, Rachel Chu.  Rachel Chu adalah gambaran perempuan di dunia nyata. Kamu bisa saja sukses dan cantik, tapi bukan berarti akan mudah mendapatkan restu dari ibu pasangan. Tak heran ada jargon mertua dan menantu ga akan pernah akur. Karena kita dibesarkan oleh budaya Asia, dimana anak akan dikontrol oleh orang tua sampai kapanpun. Sayapun pernah ada diposisi Rachel. Pada waktu itu kata mantan Saya, ibunya tak suka sama Saya karena Saya tinggal sendiri pasti anak nakal dan Saya tidak kuliah. Namun pada akhirnya mantan Saya menikahi perempuan yang tak lebih baik dari Saya dan ibu mantan Saya awalnya juga tidak setuju. Akhirnya Saya merasa beruntung karena kita tak berjodoh, mana enak menjalin rumah tangga dengan anak mami. I find much much much someone better, baik dari karakternya maupun keluarganya.

Karakter Rachel Chu ini sangat perlu dicontoh oleh wanita muda modern. Konflik politik tidak hanya berlaku diurusan pribadi, tapi juga akan ditemukan dalam kehidupan profesional. Biasanya kita lebih memilih mengalah saat ada seseorang yang ingin merebut apa yang kita punya. Ternyata ini alasan orang culas makin merajarela, karena yang benar-benar waras memilih untuk pergi. Sebaiknya kita tidak bersikap seperti itu, tapi kita harus ikut 'bermain' dalam permainannya. "Bak Bak Bitch!", tunjukkan power kita, jangan biarkan mereka mengolok-olok tiada henti.

Film Crazy Rich Asians ini adalah film women empowerment. Karakter-karakter didalamnya adalah sekumpulan wanita classy dan kuat. Salah satunya adalah Astrid Young, yang diperankan oleh Gemma Chan. Astrid adalah wanita super kaya yang menikahi laki-laki biasa. Suaminya berselingkuh karena merasa rendah diri dari keluarga Astrid. Astrid tidak mengemis-ngemis seperti perempuan kebanyakan. Dengan sangat elegan, dia tak membiarkan dirinya tidak dihargai.

astridyoung


Ada 1 scene favorite Saya, simple namun mempunyai makna yang begitu dalam. Mahjong Scene. Sebelum Rachel kembali ke New York, dia ingin menunjukkan kepada Eleanor bahwa dirinya tak serendah yang dipikir. Rachel menjadi perempuan yang begitu dicintai Nick karena hasil didikan ibunya yang bukan siapa-siapa hanya punya intregitas hidup. Inilah scene dimana Saya meneteskan air mata, kata-kata yang begitu dalam diucapkan oleh Rachel dengan jelas tanpa gamang tanpa emosi.

mahjongscenecrazyrichasians

"a poor, raised by a single mother, low class, immigrant nobody".


Menjadi perempuan tak cukup hanya sekedar cantik. Jika kita hanya mengandalkan kecantikan, akan ada banyak perempuan yang jauh lebih cantik. Perempuan berkualitas adalah perempuan yang bisa menempatkan dirinya dimanapun dia berada, perempuan yang tidak menggantungkan hidup dan kebahagiannya kepada orang lain. Crazy Rich Asians bukanlah sekedar film romantic comedy garapan Hollywood yang extravagant. Ini adalah film tentang pelajaran untuk semua perempuan. Pelajaran bagaimana menghadapi konflik. Kehidupan ini bagaikan mahjong, harus dijalani dengan penuh strategi. Karena jika wajib memperjuangkan prinsip selama itu adalah hal yang benar. Bukan zamannya lagi mengalah untuk menang, tapi berjuang untk kemenangan.






No comments:

Post a Comment