Thursday, November 1, 2018

Coffee Time Story #3 Bonus Salaman Dengan Presiden Jokowi

coffeetime
Photo By Jamey Ekins free photo

Weekend lalu mulai dari Jum'at adalah hari-hari yang akan Saya kenang. Dari judulnya sudah jelas, iya, Saya berkesempatan berada di 1 ruang dengan Pak Jokowi, bahkan sempat bersalaman. Pengalaman yang ga tau kapan akan terulang lagi. Saya memang sering ketemu dan kenal beberapa public figure. Dan Saya tidak pernah star struck. Syuting atau ngopi dengan artis pun Saya ga pernah minta foto bareng. Kecuali orang tersebut memang berteman dengan Saya. Tapi ketemu Pak Jokowi, rasanya tuh beda. Berada di jarak kurang dari 3 meter saja Saya sudah deg-deggan.



Kok bisa berada satu ruang dengan Pak Jokowi? Jadi Jum'at lalu, Boss Saya kasih tiket gratis Ideafest 2018. Ideafest adalah acara conference dan talk show yang dihadiri para pelaku di industri kreatif. Malam sebelumnya Saya sempat memutuskan untuk ga jadi pergi karena mendadak sama sekali ga bisa tidur. Ga jelas kenapa mata Saya segar sampai jam setengah 4 pagi. Saya bangun jam 6 pagi. Jadi Saya hanya tidur 2,5 jam malam itu. Tiba-tiba langsung kepengen hadir ke Ideafest 2018, bangun tidur langsung mandi dan bikin kopi panas. Tepat jam setengah 8 Saya tiba di JCC dan antrian untuk ambil tiket sudah mengular. Sudah kurang tidur, antri tiket dan Mbak tiketnya jutek. Saya yang lagi pengen Zen mode aja pagi itu, sangat mengerti sekali kenapa si Mbak jutek. Mungkin dia belum tidur dan belum sempat sarapan.  Saya kalau jadi diapun belum tentu ga jutek.

Oke, sudah masuk diruangan. Nunggu Pak Jokowi masuk ruangan cukup lama ternyata dia muter-muter dulu di booth dagangan Ideafest. Karena protokol Paspampres, yang sudah berada di hall, tidak boleh keluar lagi sampai acara pidato Presiden selesai. Akhirnya, tamu agung kita datang juga. Pak Jokowi masuk ke hall di dampingi Pak Triawan dan Ketua Ideafest, Pak Ben. "Yang mau foto jangan pakai flash", ujar Paspampres. Pak Jokowi menyapa para undangan.



View this post on Instagram

MIMPI APA GUE SALAMAN SAMA PAK JOKOWI. Video ini diambil pas beliau baru memasuki hall. Menyambut para undangan dari depan ke belakang. Selesai acara, para undangan dilarang meninggalkan hall sebelum Pak Presiden keluar. Turuti sajalah protokolnya. Lalu Pak Presiden kembali menyapa para undangan. Pastilah mereka selfie-selfie. Gue ngeliat dia aja udah bahagia, dan gue ga minta selfie bareng karena takut ga sengaja kesenggol atau terinjak. Namanya juga dalam kerumunan. Gue melihat aja dari baris belakang sambil menentang tas dan hape sudah dimasukkan ke tas. Tiba-tiba Paspamres berdiri disebelah gue, buka jalan. Tibalah moment itu, "Ayo mau foto ga?", ujar beliau. Gue yang grogi jaim dan ribet kalo mau foto, ya udah kita berjabat tangan saja. "Terima kasih, Pak. Sehat-sehat yaaa" . Unforgetable experience lah #jokowi #ideafest2018 #conference
A post shared by Novy Astria (@novyastria) on







Bonus lagi nih foto Pak Presiden Jokowi

photobynovyastria
Pak Jokowi saat baru masuk hall




Saya ga terlalu menyimak pidato Pak Jokowi karena Saya lapar. Hahaha.

Nah, ini kejutannya. Sebelum Pak Jokowi meninggalkan hall, dia sekali lagi menyapa para undangan. Semua orang heboh selfie. Saya yang bawaannya pengen buru-buru keluar nyari makanan, tidak berharap banyak bisa selfie dengan beliau. Punya foto dan video saat dia datang saja Saya sudah happy. Handphone sudah masuk ke tas. Tiba-tiba 1 Paspamres berdiri di sebelah Saya dan membukakan jalan untuk Pak Jokowi. Saya dan Pak Jokowi berdiri berhadapan tanpa halangan apapun. "Ayo mau foto ga?". Saya yang agak grogi, berusaha tetap cool alias jaim dan hape udah di tas, Saya langsung mengulurkan tangan dan dibalas oleh Pak Jokowi "Terima kasih, Pak. Sehat-sehat yaaa".

Saya langsung merasa bersyukur dan berterima kasih sama Tuhan. Betapa baiknya Dia udah kasih kehidupan yang seru untuk Saya. I have experience that not everyone can have. Sampai hari ini Saya masih merasakan sparks itu.

Akhir dari minggu lalu, Saya diberi pelajaran lagi lewat Bapak tua di foto ini.

coffeetime
Bapak penjaga toko jam

 Saya mau ganti batere jam yang sudah habis. Saya kurang ingat, apakah Bapak ini bekerja di toko langganan Saya. Malam itu dia sempat melayani Saya. Hati Saya langsung terketuk, mungkin jam tangan dan aksesorisnya bukanlah hal penting yang harus dibeli. Tapi buat Bapak ini, dari situ dia bisa mendapat gaji. Pelajarannya adalah seringkali kita terlalu perhitungan sama uang. Jangankan menyenangkan orang lain, untuk diri sendiri saja pelit. Nyatanya setiap uang yang kita keluarkan, kita turut andil dalam perputaran ekonomi. Saya mendoakan semoga toko ini bisa tetap buka dan ramai ditengah toko online agar orang-orang seperti Bapak tua itu bisa tetap ada pemasukan untuk kebutuhan hariannya.




No comments:

Post a Comment