Thursday, April 28, 2016

How You Will See Yourself In Next 10 Years?

Judul tulisan kali ini adalah sebuah pertanyaan seorang teman. Berawal dari nostalgia waktu nonton AADC part 1, berlanjut sampai trend hastag "Dear Mantan". Mungkin para pembuat dan pemain AADC 1, 14 tahun lalu mereka tidak pernah berpikir akan membuat sekuelnya. Mungkin perjalanan hidup para pemainnya juga ikut berubah, dimana karir mereka melesat dengan cepat dan diingat lintas generasi. Pertanyaan teman Saya itu cukup membuat Saya berpikir sejenak. In the next 10 years, I'm 36 years old. Pasti sudah menikah dan punya anak. Tapi bagaimana jiwa dan pribadi Saya berkembang di 10 tahun mendatang?

10 tahun yang lalu saat Saya berusia 16 tahun, Saya fokus sekolah dan belajar membangun karakter diri. Yang ada dipikiran Saya adalah bisa lulus SMK lalu kuliah atau kerja. Diusia itu Saya bermimpi menjadi penulis atau business woman. Saya belum menemukan passion. Seiring berjalannya waktu, ternyata Saya tidak kuliah tapi Saya berhasil menemukan passion. Dan itulah yang Saya kerjakan hari ini. Passion Saya di film dan bekerja di industri ini. Jadi jika berkaca pada hari ini dan Saya sudah tahu apa yang akan Saya lakukan di 10 tahun mendatang.....

I will not stop do what I love. Because I want to be an inspiring woman. I want my husband and my children proud with me, proud with what I do.  When my priority is my family, that won't make me stop to work with what I'm passionate

Karena apa yang Saya raih dikemudian hari adalah hasil perjuangan Saya hari ini. Saya tak mau melupakan perjuangan Saya begitu saja. Ini bukan soal uang, tapi tentang kepuasan batin karena memberikan dampak positif untuk orang banyak. Saya suka menjadi orang yang aktif.

So, how you see yourself in next 10 years?


Gratitude Journal

 Hello, Saya lagi coba bikin Gratitude Journal. Designnya memang biasa aja karena Saya bukan profesional graphic designer. Tapi disini Saya mau mengajak kalian untuk membiasakan menghitung nikmat di Gratitude Journal ini. Cara ini bisa dijadikan terapi agar kita bisa lebih bersyukur dan bahagia dengan apa yang kita miliki saat ini. Saya tulis walaupun hanya hal simple yang bisa bikin happy dihari itu, misalnya karena ditraktir ngopi. Hehe. Saya percaya, dengan bersyukur, Tuhan akan menambah nikmat kehidupan untuk kita.

Seperti kemarin Saya sempat sakit kepala seharian. Akhirnya seharian Saya cuma santai, ga mikir apapun, mengurangi interaksi dengan gadget, jadi hanya nonton dvd dan tiduran. Hikmahnya Saya jadi bisa lebih rileks dan benar-benar menikmati waktu istirahat.

Seringkali kita merasa tidak puas dengan pencapaian hari ini. But remember, everyone has its own path. Ada yang cepat mendapatkan mimpinya, ada yang masih harus bersabar untuk mendapatkan mimpinya. Yang bisa kita lakukan adalah menikmati prosesnya. Dan dengan membuat Gratitude Journal, perhatian kita akan teralihkan ke hal-hal yang sepatutnya kita syukuri.

Silahkan lho print ini di kertas A4 ;) disini



Saturday, April 23, 2016

How To Create a Long Scrolling Image

 
Ini dibuat dari konten yang sama, sumber dari pinterest Marektingsolved.com

I'm trying to create a long scroll image 

Seharian dari pagi Saya mencoba bagaimana membuat long scrolling image seperti gambar-gambar dari Pinterest. Kalau ambil screenshot full web kan sudah bisa kemarin. Saya sampai gagal olahraga, karena berkali-kali coba upload di blog atau pinterest dengan resolusi gambar 1:3.5 itu langsung dari handphone, tapi hasilnya blurry dan pecah. Saya coba otak-atik, cari tahu dari berbagai sumber dan solusinya adalah..... Jika ingin upload image dengan resolusi 1:3.5, harus langsung dari pc. Dan berhasil!! Ini hasilnya 

Lalu Saya coba share di Pinterest, hasilnya juga mulus! Yeah... Learn a new thing. Saya design ini dengan Microsoft Publisher. (Karena bisanya dan punyanya cuma ini ). Saya pakai custom blank page dengan ukuran 18cmx50cm. (Harusnya sih bisa 18x63, biar cocok 1:3.5).  Hasil akhir ukurannya jadi 1063x3070. Besar kan? Makanya kalau diupload dari handphone hasilnya pecah. Dan setelah download dari pinterest ke handphone, ukurannya jadi 554x1600.

Selamat mencoba!  

Friday, April 22, 2016

Tutorial Screenshot Full Web

Jadi kemarin itu Saya bingung gimana caranya kalau mau bikin rekaman dari layar komputer. Karena footage ini diperlukan untuk bahan editing webseries para beauty blogger. Saya masih pakai laptop versi windows 7 starter. Hehehe jadul banget ya... Setelah Saya cari tahu gimana sih bikin rekaman layar gitu? Ternyata bisa pakai VLC dan dilaptop juga sudah ter-instal. Tapi sayang sekali, hasilnya malah ga smooth dan agak pecah, ga sebagus kalau ngerekam dengan Quicktime Player di Mac. Saya kurang paham apa ini karena processor laptopnya yang belum bisa ngerjain file multimedia atau emang ada trick yang Saya ga tahu. Setelah Saya coba dan gagal, Saya coba install aplikasi lain dan.... Aplikasinya ga bisa jalan dilaptop Saya. Sementara itu data-data foto harus dikirim secepatnya. Tiba-tiba muncul pemikiran kenapa ga screenshot full web? Kan nanti bisa dikasih effect scrolling pake Final Cut Pro pas dimeja editing. Kalau sekedar screencap biasa sih pakai tombol printscr lalu paste ke program paint juga bisa. Saya browsing lagi cara untuk full web screenshot. Oh, ternyata bisa online, salah satunya di web-capture.net. Jadi tinggal copy saja link web yang mau kamu screenshot, lalu download hasilnya. Gampang sih... Tapi hasilnya masih kurang sempurna walau sudah pakai format PNG (lebih bagus dari jpg). Masa Saya mau kasih footage jelek ke editor? Nanti kalau hasil editannya ga bagus Saya juga yang salah. Saya terus coba cari alternatif lainnya. Lalu ketemulah cara yang sangat amat gampang dan memuaskan. Yaitu dengan memakai aplikasi Screengrab yang tersedia di Adds-on Firefox (kebetulan browser Saya firefox). Ini cara membuka menu Adds-on di browser




Setelah itu cari Screengrab lalu install. Ga perlu tunggu lama, Screengrab sudah terpasang di browser kamu dan otomatis juga terinstall di komputer kamu.




Nah kamu buka website yang mau discreenshot, lalu klik Screengrab dan pilih fullpage. Hasilnya akan tersimpan otomatis di komputer dengan format PNG dan terlihat seperti ini


Foto blognya Alodita

Memang kecil, tapi jangan khawatir, kita bisa zoom in image nya dan hasilnya ga pecah! Yay! 🙌. Ibaratnya kayak syuting pakai format 4k, trus pas di edit bisa di zoom in tanpa harus gambarnya kelihatan pecah. Ini contohnya


Dari blognya Alodita

Saya juga baru baca. Ternyata ada cara lain untuk screenshot full web dengan Inspect Element. Tutorialnya bisa dibaca  disini . Namun karena belum pernah coba, Saya belum tahu apakah hasilnya bisa sebagus Screengrab.

Semoga membantu ya infonya. Doakan supaya Saya bisa cepat ganti laptop dengan Macbook 😸.


Artikel Di sisternet.co.id



Hahaha.... Waktu nulis ini sebenarnya ga serius-serius amat. Tulisan ini berawal dari kekaguman Saya sama Dian Sastro yang menimbulkan pertanyaan , "How she can be the most lucky lady in Indonesia?"Dan terrangkumlah alasan-alasan itu lewat tulisan ini . Saya telurusi forum online dan nonton beberapa videonya Dian di youtube. Yang paling Saya sukai dari Dian adalah dia bisa sukses karena murni dari kerjanya bukan sekedar sensasi. Btw, kalian bisa baca tulisan-tulisan yang berkaitan dengam dunia perempuan di  sisternet . Platform ini juga rutin lho mengadakan kegiatan seru bareng komunitas-komunitas perempuan lainnya. Silahkan sign up agar bisa share tulisan dan ikut kegiatan seru lainnya. Because sharing is caring.

*Tulisan ini bukan promo AADC 2 yah. Tapi hanya sekedar iseng. Tapi kalo Mbak Mirles nawarin bikin tulisan buat promo ya aku terima 

Thursday, April 21, 2016

Wanita Era Digital



Selamat Hari Kartini, para wanita Indonesia! Hari ini Jakarta diguyur hujan nonstop dari tengah malam. Seperti biasa saat minum kopi dipagi hari Saya baca beberapa artikel dan nonton sebuah video yang bagua banget dari  SKII . Tanpa ragu Saya share di facebook sebagai bentuk perayaan hari Kartini. Karena makna Hari Kartini bukan sekedar memakai kebaya, tapi tentang pemberdayaan perempuan. Sayang sekali diera digital ini masih banyak perempuan yang belum memiliki kesempatan memiliki kehidupan yang layak atau bahkan tidak memahami pentingnya pemberdayaan untuk dirinya sendiri.

Di Hari Kartini kali ini Saya mau membahas tentang wanita dan digital. Hadirnya digital sangat membantu dalam kegiatan kita sehari-hari. Di Indonesia wanita yang fasih digital belum terlalu banyak. Mereka hanya sekedar penikmat. Padahal jika digunakan dengan maksimal, manfaat digital akan lebih terasa. Beberapa tahun belakangan mulai bermunculan wanita-wanita social darling. Mereka terkenal melalui blog, instagram atau youtube. Seperti  Alodita yang terkenal dengan Lifestyle blog-nya , Diana Rikasari dengan fashion blog-nya atau Lizzie Parra yang memiliki 3 juta subscribers di youtube. Melalui social media, mereka menyebarkan energi positif dan pembelajaran baru. Mereka membuat konten bukan tanpa 'isi', tapi juga memikirkan unsur estetikanya sehingga orang tertarik mengikuti akun social media mereka. Para social media darling juga menggunakan social media sebagai personal brand sehingga mereka mendapat beberapa kesempatan untuk tampil sebagai pembicara atau disponsori sebuah produk. Tentunya dampak ini tak hanya berupa rupiah yang mengalir deras ke rekening mereka tapi mereka menginspirasi banyak perempuan diluar sana.

Era digital memudahkan kita untuk membentuk budaya baca dan tulis. Dengan membaca kita akan menambah pengetahuan dan dengan menulis kita membantu menyebarkan pengetahuan. Besar sekali manfaat digital. Tapi masih banyak yang belum menggunakannya dengan tepat. Sebuah akun social media adalah cerminan pemiliknya.

Sebagai perempuan masa kini, bijaklah memakai social media. Berikan inspirasi atau informasi yang berguna. Jangan menyebar isu hoax atau mengumbar masalah di social media. Di era digital ini kita diberi kemudahan untuk menyebarkan semangat pemberdayaan perempuan Indonesia.


Tuesday, April 19, 2016

Tentang Rasa Iri



Rasa iri terhadap kehidupan seseorang Saya rasa sangat manusiawi. Pasti kita juga sering memiliki perasaan ini. Dan targetnya juga bisa siapa saja, mungkin pacar, saudara, atau teman. Sayapun sebenarnya sedang iri dengan seorang teman dekat. Early 2016 is very a good year for him. Launching ini dan itu. Memang sih dia membangun itu sejak 3 bahkan 5 tahun yang lalu dan Saya pun sempat membantunya. Sebagai saksi perjalanannya, Saya sebenarnya turut senang dengan moment ini. But when I look at myself in the mirror, I feel like, "What you've done so far?" Saya iri untuk menjadi sangat produktif dan melakukan sesuatu yang besar. Saya sempat cuekin teman Saya ini, ga jawab telpon atau whatsapp. Bukan karena marah, tapi perlu waktu saja supaya Saya ga emosional. Sampai suatu hari dia datang menemui Saya dan jujur saja bilang kalau Saya lagi iri sama dia. Dan jawaban dia sangat mengejutkan.


"Its not that hard to build something. In one day you get that spotlight, your profile on some media. But its really hard to maintain it, to make it grow bigger. Or at least just to keep it running. I had built some of it in the past and that was failed. I learned and build a new one."

Yah.... Terkadang kita hanya melihat kesuksesan seseorang dari luarnya. Padahal sebelum itu entah berapa liter keringat dan air mata yang dikeluarkan. Dan tak banyak dari kita yang bisa bangkit lagi setelah gagal. 


Cerita lain. Sepupu Saya cerita tentang sepupu Kami yang dari dulu selalu iri dengan hidup orang lain. Sayapun pernah jadi korbannya. Saya kira setelah bertambahnya usia dia bisa lebih bijak, ternyata tidak. Hidup sepupu Kami ini pun terlihat stagnan. Dia selalu membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain dan merasa hidupnya tak lebih baik dari mereka. 


Sebenarnya rasa iri itu bagus jika kita mampu menjadikannya sebagai motivasi untuk tumbuh menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tapi akan menjadi sangat buruk jika rasa iri itu menguasai hati dan pikiran sehingga kita lupa bersyukur.  Walau Saya juga suka ngirian, untungnya itu tak menjadikan Saya orang yang nyinyir. Saya berpikir kalau Saya mau memiliki kehidupan yang lebih baik secara materi, ya Saya harus bekerja dengan dedikasi dan harus kreatif. Dan syukuri saja apa yang sudah kita miliki saat ini. Saya bersyukur pernah punya pengalaman dengan orang-orang yang iri hati dan menyebalkan jadi Saya bisa belajar agar tidak menjadi seperti itu. Hidup itu pilihan bagaimana kita harus bertindak. Jika ingin memiliki hidup yang baik, bersikaplah dengan baik.


Saturday, April 16, 2016

Cerita Sabtu Pagi



Jadi semalam itu Saya ga bisa tidur cepat dan baru bisa tidur jam 1 dini hari. Kemarin saat workshop project webseries tentang para beauty blogger, Saya tiba-tiba menyadari satu hal. Gila ya, sebagian besar pekerja muda saat ini memang lahir dari keluarga kaya. Mereka udah ga terlalu mikirin duit yang penting bikin sesuatu. Trus Saya cuma lulusan SMK, bisa survive or make something big ga yah?

....well..... Mungkin terdengar pesimis.

Team Saya ini sebagian kuliah di Vancouver dan Ohio. Ada juga lulusan Melbourne. Paling minim ya kuliah di Pelita Harapan yang beken dengan istilah Uang Papa Habis. Mereka sih biasa aja dan ga sombong. Walau ada yang cowok backpacknya merk Longchamp. I think i'm lucky selama ini Saya belum pernah ketemu sama orang yang udah kaya dari lahir yang sombong. Tapi memang mereka sebenarnya ga terlalu peduli tas apa atau laptop apa yang kita pakai ya, tergantung personality.

Lalu Saya bilang ke Mbak Yaya tentang kegalauan ini. Dia bilang, "Yakin banyak pekerja yang emang udah kaya dari lahir? Lo aja kali yang gaulnya sama yang kaya". Saya mikir, benar juga ya. Well.... I need to delete the topic in my brain. I never to be fake to my friends, If she carry Louis Vuitton bag and I carry my cheap Elizabeth bag but we are still enjoy to have a chit chat at fancy coffee shop. Dan ga harus yang lebih banyak uang yang bayar bill, Saya ga mau dianggap benalu. Jadi kita gantian aja siapa yang bayar. Hubungan Saya dengan mereka juga baik-baik saja kok.

Saya tidak pernah punya pikiran kalau orang kaya itu sombong, ga bahagia, ribet atau pikiran negatif lainnya tentang mereka. Saya berpikir jadi orang kaya itu enak dan dengan menjadi orang kaya kita akan bisa membantu orang lebih banyak. I attract wealth into my mind.

Saya mengambil sisi positif dari hal ini. Dengan bergaul dengan mereka, Saya jadi memiliki motivasi agar bisa lebih mapan dengan rajin bekerja. Suatu hari nanti pasti akan tercapai. Saya juga belajar tentang pola pikir orang kaya yang bisa diaplikasikan kedalam diri Saya. Paling tidak Saya tidak salah memilih teman pergaulan. I already in the right place with the right people.


Sunday, April 10, 2016

Let It Go For Get What You Want



I had a wonderful week!

Lately I had personal issue. Saya banyak baca buku spiritual. Walau sudah pernah baca The Secret dan The Magic, Saya merasa masih belum komplit. Sampai pada satu kesimpulan, mungkin yang menyebabkan target-target Saya belum kesampaian karena Saya belum ikhlas dan pasrah. Saya masih needy. Ah.... Ternyata benar, ikhlas itu tidak mudah dan butuh pemahaman yang tepat.

Sebenarnya sejak memutuskan resign di akhir September 2015, ada proyek keren yang ditawarkan ke Saya. Selain jumlah gajinya lumayan bagus, proyek film ini juga sudah pasti akan meroketkan karir Saya. Tapi apa daya, belum rezeki. Saya ga tau mungkin teamnya belum siap atau ada hal lainnya. Kecewa pasti. But life must go on. Memang ada beberapa proyek kecil yang mampir, tapi jumlah bayarannya sangat ga seberapa bahkan ada yang tidak dibayar. Hingga disatu titik Saya ga tau lagi harus ngapain lagi. Saya ingat di buku The Magic, agar merasa bahagia dan menarik kebahagiaan lainnya kita harus bersyukur dan menikmati waktu saat ini. Bukan kemarin, bukan besok. Tapi sekarang. Saya menikmati hari-hari tanpa satu idepun muncul, hingga hari-hari dimana Saya penuh ide. Di bulan lalu Saya mendapat beberapa kabar bagus diantaranya tulisan Saya yang dimuat di Magdalene.co dan Majalah Kartini. Saya sangat menikmati hari-hari Saya bertemu teman-teman. Saya juga menikmati saat Saya ingin menangis dan merasa sedih. Selama itu hanya satu keyakinan Saya, Tuhan akan memberikan yang terbaik diwaktu yang tepat dan dia tidak akan membiarkan hambanya jatuh terlalu dalam. Tuhan akan mengatur semuanya. Tugas kita hanya meminta, dan biarkan Tuhan yang mengerjakan.

Mungkin terkadang kita bingung, ada beberapa orang yang tak terlalu berambisi tapi dia bisa mendapatkan hidup yang menyenangkan. Saya pikir karena dia tak terlalu berambisi dan menyerahkan segalanya pada Tuhan, hal yang dia inginkan akan mudah tercapai. Justru orang-orang yang kebanyakan mikir hidupnya terlihat stagnan. 

Saya ingat petuah Pak Yadi (yes, that the best cinematographer in Indonesia) beberapa waktu lalu sepanjang perjalanan mengantar Saya pulang, "Nov, network kamu bagus. Kenal sama orang-orang top, sama bos-bos. Ga banyak orang yang bisa punya kesempatan seperti itu. Kamu itu harus pertajam insting kamu. Jadi ga terjerumus ke pekerjaan yang ga asik. Berdoa minta dikasih kerjaan yang bagus. Fokus, enjoy". Keesokan harinya Saya langsung merenung, orang lain saja bisa melihat kelebihan Saya, kenapa Saya kurang awas melihat kelebihan sendiri?

Sejak letting go apa yang Saya ingin capai, terasa sekali menjalani hari dengan hati lebih ringan. Hingga ada 1 kesempatan datang. Walau awalnya sempat ragu karena kemungkinan bayarannya kecil, tapi Saya ga mau kebanyakan mikir. Saya ambil tawaran itu tanpa banyak ekspetasi dan berusaha dengan sebaik-baiknya. And its like magic, people that I met treat me so nice, i met bunch of new people, i learn some new things. Disaat itu pula Saya merasa sangat bersyukur. Saya tetap berharap mimpi Saya akan terwujud tahun ini, tapi Saya sudah ikhlas dan pasrah. Mungkin ini proses menuju mimpi tersebut. Karena cara Tuhan sangat ajaib dan kadang tak masuk akal untuk memberikan mimpi kita. Sikap ikhlas dan pasrah ini bukan berarti tak melakukan apapun. Kita harus meminta kepada Tuhan, tapi kita harus pasrah bagaimana dan kapan Tuhan akan mengabulkan keinginan kita. Kuncinya percaya saja keinginan pasti terkabul. Dan jangan pernah sekali-kali berprasangka buruk kepada Tuhan. Misalnya, mungkin saat hidup kita sedang ga asyik disebabkan karena Tuhan sedang marah. Naaah.... You cant say like that. Tuhan itu Maha Penyayang.

I cant wait for next wonderful moment!


   


Monday, April 4, 2016

Another My Article on Majalah Kartini



Saya percaya, apa yang telah terjadi dalam hidup kita sudah diatur oleh semesta. Kita hanya tinggal mengasah kepekaan kehadiran kekuatan Tuhan melalui hati dan pikiran kita. Kemarin entah tiba-tiba Saya ingin kerumah teman Saya, Mbak Yaya. I need a friend to talk. I have to decide something, but I dont want to push it. I want to have a strong reason to take it. Jadi Saya kerumah teman Saya itu supaya lebih rileks. Ibunya Mbak Yaya ini langganan Majalah Kartini. Saya ingat pernah mengirim tulisan kesana pada bulan November 2015 untuk rubrik Setetes Embun dan Cerpen. Kemungkinan terbit dibulan Februari. Disana Saya menyortir majalah terbitan bulan Februari. Tapi Saya tak menemukan tulisan Saya. Saya pasrah dan berpikir, "Oh, emang ga dimuat kali". Saya menghabiskan waktu seharian di rumah Mbak Yaya. Saat adzan Magrib, Saya ke kamar mandi. Ada satu majalah dengan cover Titi Kamal dan Asti (Ardina Wirasti). Saya ambil majalah itu dan Saya baca-baca. Hingga tiba di satu halaman, judulnya seperti tulisan Saya, lalu Saya lihat pojok kiri bawah halaman, tertera nama Saya disitu. Wow!! Mungkin kalau kemarin Saya ga kerumah Mbak Yaya atau mengambil majalah itu dari toilet, Saya ga akan tahu kalau tulisan Saya dimuat di Majalah Kartini. Dipagi hari sebelum kerumah Mbak Yaya, batin Saya berucap ," You sure will go there? Why dont just stay at home? But well.... Just enjoy the feeling. Go! Maybe you will get something. Everything happen for a reason".

Sebenarnya Saya sudah hampir tak memikirkan tulisan Saya akan terbit di Majalah Kartini atau tidak. Bahkan Saya sudah mempostingnya (versi original)  Di sini  pada tanggal 21 Februari 2016. Dan tulisan Saya itu terbit di Majalah Kartini edisi 04-18 Februari 2016. I'm so happy. Setelah  Magdalene.co kini giliran media yang lebih besar memuat tulisan Saya. It's like another cool portofolio 🙌 . And.... It feels really good I can write something inspiring and get publish for every women out there .I can not waiting for another opportunity.