Saat tulisan ini dibuat, saya belum tidur selama 2 malam. Another season of anxiety and insomnia. My mind just can't stop thinking this or that, could be necessary or not. Somehow, saya justru merefleksikan banyak hal. Hal-hal yang pernah saya alami. Hal-hal yang seiring berjalannya waktu akan berubah. Menyenangkan atau tidak but c'est la vie.
You might be will thoughts as what I thought. If not, you may have a lucky life. As I know, this is become one of chapter from my life. I've been lucky I had a good life back then. The life that might be people wants.
So here we go....
1. Nobody Really Care About You. It is A Mutual Benefit
Terdengar menyedihkan. Tapi pada kenyataannya seperti ini. Jika kita bertanya lebih dalam, apakah orang-orang disekitar kita benar-benar peduli tanpa mengharapkan timbal balik sekecil apapun? Mungkin orang tersebut peduli karena status sosial kita, mungkin karena fisik, karena ada hal dalam diri kita yang bisa dimanfaatkan apapun itu. Ya, masih ada beberapa orang yang benar-benar tulus, tapi mungkin jumlahnya ga lebih dari 3 orang. Dan seringkali, itu bukan orang terdekat kita. Biasanya orang ini akan muncul diluar sangkaan kita.
2. It Is Ok To Give Up
Kita sudah kenyang dengan jargon-jargon, "Pantang menyerah", "Kerja keras", "Ayo coba terus". Perjalanan dan kesempatan setiap orang itu berbeda. Ada banyak orang yang masih tidak bisa menggapai mimpinya walau sudah berusaha paling keras. Karena kita lupa satu hal, yaitu Luck. Rasa-rasanya akan lebih tepat jika kita tetap rasional. Dan tidak salah sama sekali jika dalam perjalanan kita justru menemukan opsi lain yang akan mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Lagipula, terdengar bodoh jika kita tetap berusaha tapi memakai cara yang sama saat kita gagal.
3. Work Hard Is Bullshit
Because life is unfair, begitu pula dengan dunia kerja. Ada orang yang punya skill biasa saja dan kerja sewajarnya tapi punya kehidupan lebih baik dari buruh white collar yang kerja overtime tanpa uang lembur. Di era oversharing sosial media justru banyak glorifikasi hustle culture. Seakan-akan your life is about currency. Dan tanpa kita sadari, hal ini justru memicu "Overwork Death", trend yang terjadi Jepang dan Korea saat ini sudah dialami Indonesia. Banyak orang yang stress karena beban pekerjaan tanpa apresiasi yang sesuai dan support system yang mumpuni. Jika tidak percaya, silahkan cek ke psikolog atau psikiater terdekat.
4. Human Is Scarier Than Demon
Sekarang dapat dipahami kenapa iblis sekalipun tidak mau bersujud pada manusia seperti yang tertulis di kitab suci. Bukan iblis yang sombong. Tapi justru manusia jauh lebih sombong, bahkan terhadap Sang Penciptanya, dan seringkali kita bermain peran jadi Tuhan. Manusia saling menyakiti dan manusia pula yang merusak alam. Manusia yang diawal kemunculannya diharapkan akan menjadi rahmat bagi alam semesta, namun justru dibesarkan oleh ego.
5. Empathy Wins Over Logic
Akses pendidikan dan informasi saat ini sudah jauh lebih mudah dijangkau daripada 15 atau 20 tahun lalu. Semua orang bisa dengan mudah terlihat pintar, bahkan lebih pintar dari sang ahli walau hanya modal google. Namun kenyataannya, orang-orang yang akan mendapatkan hormat adalah orang-orang yang baik hati. Seringkali saat manusia sudah merasa pintar dan hebat, dia lupa dengan keadaan sekitar yang perlu diperhatikan, dia lupa memanusiakan manusia. Kita bisa dengan mudah mendapatakan ilmu pengetahuan, tapi tidak dengan kenyamanan.
Pada dasarnya kita memang untuk dituntut untuk beradaptasi atas perubahan. Termasuk pikiran-pikiran yang dulu kita anggap hebat, namun kini kita harus lebih realistis. Akhirnya, apa yang kita upayakan adalah kebahagiaan. Kita sama-sama sedang bertahan untuk hidup.
No comments:
Post a Comment