Friday, October 20, 2023

Coffee Time Story #14 Tentang Menjadi Biasa-Biasa Saja

 


Hidup saat ini seringkali ditandai oleh kegilaan akan ambisi dan obsesi untuk mencapai kesempurnaan. Di media sosial, kita sering melihat orang-orang yang hidup dengan penuh ambisi dan menggapai kesuksesan yang luar biasa. Namun, apa yang terjadi dengan kehidupan yang biasa saja? Mengapa menjadi seseorang yang biasa saja tanpa ambisi sering dianggap sebagai hal yang buruk? Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak kamu semua untuk melihat sisi lain dalam kehidupan yang sederhana dan menghargai momen-momen kecil yang membawa kebahagiaan sejati.

Seringkali kita terperangkap dalam berbagai pencapaian dan tujuan hidup. Kita menganggap bahwa kehidupan yang biasa saja adalah sebuah kegagalan dan tidak berarti. Namun, sebenarnya menjadi seseorang yang biasa saja bukanlah hal yang buruk. Dalam kesederhanaan, ada keindahan yang tersembunyi dan kebahagiaan yang sejati.

Ketika kita memilih hidup tanpa ambisi yang besar, kita memiliki kebebasan untuk menikmati kehidupan dengan santai dan tenang. Kita tidak perlu merasa terjebak dalam tekanan pencapaian dan persaingan yang terus menerus. Sebaliknya, kita bisa menikmati momen yang ada di hadapan kita dan merasakan bahwa hidup ini indah tanpa harus mencapai sesuatu yang besar.

Berpikiran sederhana juga membuat kita lebih berfokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Kita menjadi lebih sadar akan nilai-nilai seperti keluarga, teman, dan kesehatan. Kita meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita cintai dan mengalami kebersamaan yang tulus. Kita menyadari bahwa hal-hal inilah yang membawa kebahagiaan sejati, bukan materi atau kekayaan yang banyak.

Dalam hidup yang biasa saja, kita dapat meresapi rasa dalam kegiatan sehari-hari yang mungkin sering terlewatkan. Kita bisa menikmati secangkir kopi di pagi hari, menikmati matahari terbenam yang indah, atau mendengarkan suara hujan di jendela. Keindahan ini ada di sekitar kita, namun kita seringkali terlalu sibuk untuk melihatnya. Ketika kita belajar menghargai momen-momen kecil ini, kita akan merasa lebih terhubung dengan kehidupan dan mengalami kebahagiaan yang tak ternilai.

Selain itu, menjadi orang yang biasa saja juga memberi kita kesempatan untuk mengenali diri kita sendiri dengan lebih baik. Kita dapat mengeksplorasi minat, bakat, dan keinginan kita tanpa adanya tekanan dari ekpektasi orang lain. Saat kita tidak terjebak dalam ambisi dan keinginan untuk terus meningkatkan pencapaian, kita dapat menemukan apa yang benar-benar kita cintai dan menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang memberi kita kepuasan. Sejatinya, menjadi seseorang yang biasa saja bukan berarti kita tidak berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hal-hal yang kita tekuni, tetapi lebih kepada merasa puas dan mengapresiasi apa yang kita miliki saat ini.

Kita juga harus mengingat bahwa hidup yang sederhana dapat membawa kedamaian bagi kita dan orang-orang di sekitar kita. Kita tidak perlu terus menerus berusaha menjadi lebih baik dari orang lain atau menggenggam kekayaan yang melimpah. Ketika kita hidup dengan rendah hati dan tidak terlalu mengejar ambisi, kita dapat menumbuhkan sikap empati dan saling peduli dengan sesama. Kita mampu memberikan dukungan dan dedikasi kepada orang lain, dan membangun hubungan yang lebih bermakna.

Memilih menjadi orang yang biasa saja tanpa ambisi bukanlah hal yang buruk. Dalam kehidupan ini sering kali banyak orang beranggapan "Small goals in not a goals". Padahal manusia memiliki tujuan dan keinginan masing-masing. Apa hak kita memaksakan hasil pemikiran kita pada orang lain? 




No comments:

Post a Comment